Hewan Qurban Sehat Ada Kalungnya

Bandung - Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Barat akan memperketat pemeriksaan hewan qurban yang berasal dari wilayah endemis antrax. Khususnya hewan ternak yang berasal dari Kabupaten dan Kota Bogor, Bandung, Depok, Bekasi, Subang, Purwakarta, dan Makassar."Kita hati-hati saja dengan hewan yang berasal dari wilayah endemis itu. Pemeriksaan dilakukan dengan ekstra ketat hati-hati. Tapi kita tidak sampai membatasi masuknya hewan qurban dari daerah-daerah itu," kata Kepala Disnak Pemprov Jabar, Rachmat Setiadi saat ditemui di kantornya, Jalan Ir H Djuanda, Bandung, Rabu (4/1/2005).Rencananya pada esok hari Disnak Pemprov Jabar akan menurunkan tim sebanyak 25 orang untuk melakukan pemeriksaan terhadap hewan qurban yang dijual. Tim ini akan bekerja untuk memeriksa kondisi kesehatan hewan qurban.Pemeriksaan ini akan dilakukan secara serentak di Jawa Barat.Beberapa penyakit dan cacat yang akan diperiksa antara lain mulai dari penyakit anthrax, penyakit mulut dan kuku dan cacat pada tubuh hewan qurban. Pemeriksaan akan dimulai dari tempat pemotongan hewan ternak, pasar hingga pos-pos penjualan hewan qurban.Pemeriksaan terhadap kondisi hewan qurban ini sendiri akan diprioritaskan di 7 wilayah sentra peternakan hewan ternak di Jawa Barat. Diantaranya di mulai dari kota besar, seperti Kota dan Kabupaten Bandung, Bogor, Depok, Bekasi, Sukabumi, Bogor, dan Subang."Hewan qurban yang sehat kita tandai dengan kalung. Kita sudah siapkan sekitar 40 ribu kalung," ungkapnya.Hingga saat ini dirinya mengaku belum menerima laporan adanya hewan ternak potong di Jawa Barat yang terserang oleh penyakit berat seperti anthrax. Dirinya menjamin bahwa hewan potong qurban yang akan beredar di masyarakat luas dalam kondisi sehat."Pada hari H-nya dokter hewan juga akan terjun di masjid-masjid untuk memastikan kondisi hewan qurban dalam kondisi yang baik," ungkapnya. (ary/)