Wakil Ketua DPRD DKI Zita Anjani mengkritik kebijakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Mendikbud Nadiem Makarim. Zita menyarankan agar Nadiem mundur dari jabatannya.
Mulanya, dalam acara Mata Najwa yang disiarkan pada Rabu (5/8/2020) malam lalu, Mendikbud Nadiem mengaku menampung banyak keluhan orang tua dan murid terkait PJJ ini. Namun, Nadiem menjelaskan bahwa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) bisa digunakan untuk pulsa kegiatan PJJ ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, Zita menilai bahwa dana BOS itu tidak cukup. Dia meminta Nadiem mengundurkan diri jika memang tak memahami persoalan pendidikan di Indonesia.
"Mas Menteri bangga Sekali dengan dana BOS? Tahu tidak, kalau itu tidak cukup? Ini saya bahas biar Mas Menteri paham. Sudah hampir 5 bulan Dunia Pendidikan mati suri. Jika Mas Menteri bilang Pertaruhkan kehormatan, sekarang waktunya tepati ucapan anda. Mundurlah jika Pendidikan bukan bidang Anda," kata Zita dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/8/2020).
Selain itu, Zita mengkritik penjelasan Nadiem soal dana BOS untuk kegiatan PJJ. Dia menilai Nadiem hanya berbicara berputar-putar saja.
"Saya semalam dengar penjelasan Mas Menteri di Mata Najwa, soal penggunaan dana BOS. Saya miris ngeliat sekelas menteri jago sekali muter-muter bicaranya. Perihal BOS, bayangkan, contoh SMP, Per siswa 1,1 juta/tahun, kalau di sebuah sekolah swasta ada 161 orang, maka ada 177 juta," ujar Zita dalam keterangan tertulisnya, Jumat (7/8/2020).
"Kalau per anak butuh 100 ribu per bulan untuk internet, sisanya cuma 32 juta buat bayar gaji honorer, biaya listrik, renovasi, dan lainnya. Ini kan tidak masuk akal. Mereka tidak ada keharusan juga kok buat beliin paket data," tambah Zita.
Dia pun menegaskan bahwa dana BOS memang meningkat. Namun, hal itu menurutnya tak bisa untuk membiayai kegiatan PJJ.
"Mas Menteri, saya paham dana Bos tahun ini meningkat 6,03% di banding tahun 2019. Besaran biaya tiap jenjangnya naik Rp. 100.000 per siswa, meningkat dari tahun sebelumnya. Tapi tidak bisa di simpulkan dana BOS cukup membantu untuk kebutuhan internet siswa," ungkapnya.
Zita pun memaparkan soal ketimpangan sekolah-sekolah negeri yang ada di Indonesia. "Data Kemendikbud di tahun 2018, ada 41.458 sekolah negeri yang tertinggal dan sangat tertinggal, itu baru sekolah negeri, dan terhitung 2 tahun yang lalu. Cukup menggambarkan kondisi sekolah kita di Indonesia," jelasnya.
Sebelumnya, dalam acara Mata Najwa, Nadiem menyebut bahwa dana BOS bisa dipergunakan untuk kegiatan PJJ. Dia pun meminta Kepala Sekolah dan orang tua memakai dana itu.
"Bisa. Tentunya dengan kesesuain kebutuhan Kepala Sekolah. Mohon Kepala Sekolah dan orangtua tahu Dana BOS boleh digunakan untuk Pulsa PJJ murid," ujarnya Nadiem Makarim.
Selain itu, Nadiem berjanji akan mempertaruhkan kehormatannya untuk pulsa kegiatan PJJ. Dia mengaku malu bila gagal.
"Tapi saya komitmen memperjuangkan ini artinya kalo saya gagal saya pun yang akan malu dan akan mengecewakan bangsa ini. Jadi saya akan mempertaruhkan kehormatan saya saat ini untuk memperjuangkan pulsa dan juga bantuan lainnya bagi mahasiswa dan PJJ di dasar dan menengah," ungkap Nadiem.