Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA), Juaini, mengaku telah membentuk Satgas Penanggulangan Banjir. Satgas akan mengeruk lumpur di saluran-saluran air di seluruh wilayah Jakarta.
"Saat ini sejak bulan April kita sudah melaksanakan pengerukan di beberapa tempat, mulai dari waduk, sungai, dan saluran-saluran mikro dan rencana di tahun 2020 ini kita akan melakukan aksi, yaitu dengan melakukan Satgas Penanggulangan Banjir, yaitu kita rencana program Gerebek Lumpur," ujar Juaini dalam rapat yang disiarkan di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, Kamis (6/8/2020).
Menurutnya, dalam program gerebek lumpur itu nantinya petugas akan membersihkan saluran air di setiap wilayah. Juaini mengatakan, dengan adanya program tersebut, akan dilakukan pembersihan secara masif di seluruh wilayah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya, mulai dari saluran tingkat wilayah, tingkat kecamatan, tingkat kota, hingga tingkat dinas, kita akan melakukan upaya pembersihan lumpur secara masih di seluruh wilayah," katanya.
Selain itu, Pemprov DKI memiliki program pengendalian vertikal drainase. Menurutnya, selama ini program tersebut telah dikerjakan di beberapa titik, seperti ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA), gedung pemda, sekolah, masjid, dan beberapa tempat lain yang masih aset Pemprov DKI.
"Untuk program pengendalian vertikal drainase, selama ini yang sudah kita kerjakan ada beberapa titik, seperti RPTRA, gedung pemda, sekolah, kantor kelurahan, masjid di lingkungan kantor pemerintahan, dan taman kota. Selama ini kita buat masih berada di aset yang menjadi miliki Pemprov," katanya.
Juaini mengatakan pihaknya ingin mempercepat pelaksanaan vertikal drainase dengan meminta dukungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta untuk menambah vendor katalog untuk sumur resapan. Menurutnya, selama ini pembuatan vertikal drainase itu dilakukan secara swakelola oleh Dinas SDA DKI.
"Untuk mempercepat pelaksanaan vertical drain ada 3 tahapan, pertama minta dukungan dari BPBD untuk menambah vendor katalog untuk sumur resapan. selama ini dilaksanakan swakelola oleh Dinas SDA, rencananya nanti menggerakkan masyarakat melalui RW, dinas memberikan materialnya," ucapnya.
Juaini menargetkan, hingga pada 2020 nanti ada 60 titik vertikal drainase di setiap RT. Dia berharap warga di tiap RT bisa turut andil dalam pembuatan vertikal drainase.
"Target kegiatan 2022 satu RT rencana 60 titik, nanti kita minta untuk padat karya, jadi dari warga bisa ikut andil membuat sumur resapan. Wilayahnya Jakarta Pusat ada 1.367 RT dan sumur resapan yang akan terbangun 82.020, Jakarta Timur 7.136 RT, dan sumur resapan yang akan terbangun 428.160 titik, Jakarta Selatan 6.077 RT sumur resapan yang akan terbangun 364.620 titik, Jakarta Barat 5.199 RT sumur resapan yang akan terbangun 311.940 titik. Untuk Jakarta Utara kita enggak bisa bangun karena kondisinya air dangkal, digali 1 meter aja air sudah timbul," katanya.
Tonton video 'Asrama Polri di Gorontalo Terendam Banjir':