Kala Ma'ruf Sindir Kebijakan Tak Bermanfaat Bila Rakyat Tak Taat

Round-Up

Kala Ma'ruf Sindir Kebijakan Tak Bermanfaat Bila Rakyat Tak Taat

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 05 Agu 2020 22:32 WIB
Wakil Presiden Maruf Amin
Wakil Presiden Ma'ruf Amin (Dok. Setwapres)
Jakarta -

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan sejumlah kebijakan untuk menanggulangi pandemi virus Corona (COVID-19) telah dibuat oleh pemerintah. Kendati demikian, kebijakan yang dibuat tak akan memberi manfaat yang signifikan bila warga tak taat.

"Pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan dalam menanggulangi COVID-19. MUI (Majelis Ulama Indonesia) telah menetapkan fatwa. Para ulama dari berbagai ormas Islam juga telah memberikan tausiah dan bimbingannya. Namun semua itu tidak akan banyak bermanfaat apabila masyarakat tidak mematuhinya," ujar Ma'ruf.

Hal itu dibicarakannya dalam webinar 'Peranan Fatwa MUI pada Masa Pandemi COVID-19 dan Dampak Hukumnya' yang diselenggarakan oleh Universitas al-Azhar Indonesia secara virtual, Rabu (5/8/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ma'ruf mengatakan pentingnya sikap patuh dari masyarakat soal protokol kesehatan. Arahan soal cara berperilaku di tengah pandemi, sambung Ma'ruf, sudah disampaikan banyak pihak, dari pemerintah hingga ulama.

"Oleh karena itu, yang sangat diperlukan adalah kepatuhan masyarakat menaati protokol kesehatan sesuai dengan ketentuan pemerintah, fatwa MUI, dan arahan para ulama, sehingga masyarakat bersikap sami'na wa atha'na," katanya.

ADVERTISEMENT

Ma'ruf menyampaikan, pemerintah saat ini tengah berfokus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu, pemerintah berfokus memastikan stok pangan tersedia.

"Dalam rangka menjaga kemaslahatan masyarakat, pemerintah juga berfokus menjaga tingkat kesejahteraan masyarakat, terutama bagi mereka yang miskin dan rentan, dengan memberikan berbagai bantuan sosial. Selain itu, pemerintah berfokus memastikan tersedianya berbagai kebutuhan bahan pokok, menjaga kegiatan usaha agar tidak mengalami pemburukan yang lebih dalam," sebut dia.

Ma'ruf berharap kebijakan pemerintah dapat mendorong kegiatan usaha kembali menggeliat. Dia kemudian menjelaskan kebijakan pemerintah adalah manifestasi dari tanggung jawab menjaga kemaslahatan rakyat.

"Sehingga pada saatnya nanti akan dapat cepat bergerak kembali, termasuk melalui kebijakan pemberian stimulus fiskal melalui insentif perpajakan dan berbagai kemudahan lain. Kebijakan pemerintah tersebut merupakan manifestasi dari tanggung jawabnya menjaga kemaslahatan masyarakat," imbuhnya.

Masih kata Ma'ruf, dia mengaku mengapresiasi semua pihak, terkhusus ulama. Menurutnya, ulama telah mengarahkan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan.

"Pada kesempatan ini, saya ingin menyampaikan apresiasi kepada semua pihak, khususnya para ulama yang telah turut memberikan tuntunan kepada masyarakat, dan kepada masyarakat yang sudah menjalankan protokol kesehatan, baik di tempat-tempat ibadah, pasar-pasar, dan di tempat keramaian lainnya. Dan saya mengharapkan agar kita semua terus menjaga protokol Kesehatan dengan menggunakan masker, cuci tangan, dan jaga jarak," ungkap dia.

Lebih lanjut, Ma'ruf mengajak seluruh elemen masyarakat untuk saling mengingatkan. Dengan kerja sama, Ma'ruf menegaskan mata rantai penularan virus Corona bisa diputus.

"Saya juga mengajak berbagai elemen masyarakat, terutama kalangan kampus, untuk ikut serta melakukan upaya penyadaran secara terus-menerus kepada semua pihak untuk secara disiplin menerapkan protokol Kesehatan dalam setiap kegiatan yang dilakukan. Semoga dengan begitu mata rantai penularan COVID-19 bisa diputus dan pandemi ini segera berakhir," pungkas Ma'ruf.

(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads