Angka stunting yang masih tinggi di sejumlah menyedot perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jokowi menargetkan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menurunkan angka stunting menjadi 14% pada 2024.
Menurut Jokowi, penurunan angka stunting di Indonesia menjadi 27,6% masih belum cukup.
"Dari data yang saya miliki, ada perbaikan prevalensi stunting dari 37% di 2013 menjadi 27,6% di 2019. Ada penurunan yang cukup lumayan, tapi saya kira ini tidak cukup. Kita harus menurunkan lebih cepat lagi dan target kita sesuai yang saya sampaikan, saya berikan ke Menteri Kesehatan, di 2024 kita turun menjadi 14%," kata Jokowi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Instruksi Jokowi kepada Menkes itu disampaikan dalam pengantar rapat terbatas percepatan penurunan stunting yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (5/8/2020). Jokowi memprioritaskan penurunan stunting di 10 provinsi di Indonesia.
"Kita fokus saja untuk menurunkan stunting di 10 provinsi yang prevalensi stunting yang tertinggi dan provinsi tersebut adalah NTT, Sulbar, NTB, Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Tengah," ujar Jokowi.
Mengenai 10 provinsi prioritas, Jokowi ingin kepala daerah setempat konsentrasi pada penurunan stunting.
"Saya juga ingin minta para gubernur, nanti Mendagri juga bisa menyampaikan, bupati, wali kota, sampai ke kepala desa terutama untuk 10 provinsi tersebut agar betul-betul bisa konsentrasi dan fokus untuk penurunan stunting," ujar Jokowi.
Jokowi ingin sosialisasi pencegahan stunting ditingkatkan. Jokowi juga ingin penurunan stunting disambungkan dengan program perlindungan sosial pemerintah.
"Dalam rangka penurunan angka stunting, juga kita sambungkan dengan program perlindungan sosial kita, terutama PKH, kemudian pembagian BPNT, dan pembangunan infrastruktur dasar yang menjangkau keluarga-keluarga yang tidak mampu," kata Jokowi.
Tonton video 'Jokowi Ingin 10 Provinsi Ini Fokus Turunkan Angka Stunting':
Dalam kesempatan itu, Jokowi memerintahkan pelayanan kesehatan di puskesmas ataupun posyandu tetap berjalan meski di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
Jokowi menegaskan ibu hamil harus tetap mendapat makanan tambahan dan ibu menyusui tetap diberi suplemen dan vitamin A.
"Akses pelayanan kesehatan bagi ibu hamil maupun balita di puskesmas maupun posyandu, ini harus kita pastikan tetap berlangsung, tidak berhenti di tengah pandemi ini, yaitu pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil. Dan juga pemberian suplemen, vitamin A bagi ibu yang menyusui dan makanan pendamping ASI," ujar Jokowi.
Tidak hanya itu, Jokowi ingin sosialisasi pencegahan stunting harus ditingkatkan. Jokowi meminta ada pelibatan PKK, tokoh masyarakat, hingga relawan dalam rangka penurunan stunting di Indonesia.
"Aspek promotif, edukasi, sosialisasi bagi ibu hamil juga pada keluarga harus terus digencarkan sehingga meningkatkan pemahaman pencegahan stunting. Sekali lagi, saya minta ini juga melibatkan PKK, tokoh agama, tokoh masyarakat, RT dan RW, serta relawan, dan kita harapkan ini menjadi gerakan bersama di masyarakat," kata Jokowi.
Dalam kesempatan terpisah, Menkes Terawan Agus Putranto angkat suara soal instruksi Presiden Jokowi.
Terawan menuturkan penurunan angka stunting menjadi salah satu prioritas pemerintah saat ini. Terawan memastikan penurunan angka stunting berjalan beriringan dengan penanganan virus Corona.
"Ini menjadi skala prioritas di tengah-tengah pandemi COVID-19. Jadi akan digerakkan untuk semua tetap bekerja dengan protokol kesehatan di dalam mengatasi pandemi COVID-19 dan untuk menyukseskan program-program (penurunan) stunting, karena (penurunan) stunting ini akan menjadi aset kita untuk Indonesia maju di kemudian hari," ujar Terawan seusai rapat terbatas percepatan penanganan stunting yang disiarkan saluran YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (5/8/2020).
Terawan menjelaskan, 10 provinsi, yaitu NTB, NTT, Sulbar, Sultra, Sulteng, Gorontalo, Aceh, Kalteng, Kalsel, dan Kalbar, menjadi fokus pemerintah untuk menurunkan angka stunting. Terawan mengatakan target penurunan angka yang diberikan Presiden Jokowi adalah 14 persen pada 2024.
"Tadi ada beberapa arahan untuk fokus. Pertama, fokus di 10 provinsi, kemudian juga koordinasi antarkementerian/lembaga. Nah, bagaimana peran dari PKK, kemudian peran dari PKH nanti akan dijelaskan oleh Pak Mensos. Pada hakikatnya ditujukan untuk mencapai penurunan angka stunting di 2024 menjadi 14 persen," ucap Terawan.