Partai Gerindra resmi mengusung pasangan Bobby Nasution dan Aulia Rachman untuk maju di Pilkada Medan 2020. Namun, patut diingat bahwa tak hanya Gerindra yang mengusung Bobby di Pilkada Medan.
NasDem menjadi salah satu partai yang mengusung Bobby. Lalu apakah NasDem setuju Aulia jadi wakil Bobby?
"NasDem ini kan dikenal koalisi tanpa syarat," kata Waketum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Rabu (5/8/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gerindra nampaknya tidak bisa begitu saja menunjuk Aulia sebagai wakil Bobby, meskipun mereka memiliki kursi yang cukup banyak di DPRD Medan. NasDem sendiri menawarkan agar digelar penyeleksian calon wakil Bobby.
"Kita juga harus jujur mengatakan bahwa Bobby, sebagai orang muda, tentunya punya banyak kekurangan, sama juga punya banyak kelebihan. Nah, tentu kelebihannya kita tidak perlu diskusikan. Tapi, kita yang kita perlu diskusikan adalah kekurangannya Bobby," tutur Ali.
"Nah, kalau kita sepakat tentang bahwa Bobby masih banyak kekurangan yang perlu diperbaiki, maka kemudian, tentunya NasDem menawarkan, ayo dong kita buat kriteria yang kira-kira apa sih kriteria calon wakilnya Bobby, yang nanti bisa menutupi kekurangannya Bobby, bisa menutupi kelemahannya Bobby," imbuhnya.
Selain NasDem, ada dua partai lagi yang telah memutuskan mengusung Bobby, yakni Golkar dan PAN. NasDem, sebut Ali, tidak mau terjebak dalam perdebatan bahwa para partai pengusung memiliki hak untuk menjadikan kadernya sebagai wakil Bobby.
"Daripada kemudian kita terjebak, PDIP meminta kadernya jadi wakilnya Bobby karena Bobby dianggap representasi daripada PDIP, Gerindra minta kadernya untuk mendampingi Bobby karena Gerindra kursi terbanyak, dan nanti partai lain juga akan menggunakan argumentasi atau alasan apapun untuk mengajukan calonnya," terang Ali.
"Tentunya, nanti akan terjadi perdebatan kalau seperti itu, sehingga kemudian NasDem melihat bukan itu alasannya," sambung dia.
NasDem mengklaim memiliki kader berkompeten yang pantas mendampingi Bobby. Namun, mereka ingin Bobby benar-benar memiliki wakil yang saling melengkapi.
"Sudah pasti NasDem punya banyak kader yang punya kompetensi untuk maju sebagai wali kota, calon wali kota. Tapi pertanyaannya adalah, apakah kemudian kader-kader potensial NasDem ini bisa menutupi kelemahan Bobby?" ucap Ali.
Menurut Ali, sistem seleksi yang NasDem tawarkan bisa menjadi acuan untuk pilkada di daerah lainnya. Sebab, bukan tak mungkin partai-partai pengusung Bobby juga akan berkoalisi di pilkada daerah lain.
"Harusnya ketua-ketua partai di Medan atau DPW masing-masing partai koalisi duduk bersama-sama untuk mendiskusikan, merumuskan kriteria-kriteria tertentu, sehingga kemudian Medan ini kita harapkan menjadi pilot project untuk koalisi. Jadi artinya, kekuatan itu disatukan di sana, dan kemudian betul-betul menjadi prototype yang pas," kata Ali.
Sebelumnya, Gerindra resmi mengusung Bobby Nasution dan Aulia Rachman sebagai bakal pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Medan. Surat keputusan mendukung keduanya telah diteken Ketum Gerindra, Prabowo Subianto.
"DPP Partai Gerindra telah memutuskan untuk Kota Medan adalah Bobby Nasution dan Aulia Rachman," kata Waketum Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, saat dimintai konfirmasi, Selasa (4/8).