Sebanyak 33 dari 43 SMP di Cilegon, Banten mulai memberlakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di sekolah. Sementara 10 sekolah lainnya masih melakukan sosialisasi.
"Sejauh ini kan baru 33 SMP yang sudah melakukan kegiatan pembelajaran secara tatap muka, adapun 10 SMP lainnya belum ada respons. Itu artinya mereka belum siap untuk melaksanakannya, tapi itu tidak masalah karena masih bisa melakukan pembelajaran secara daring," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Cilegon, Ismatullah kepada wartawan, Selasa (4/8/2020).
Masing-masing sekolah hanya memperbolehkan 50 persen siswa masuk kelas. Sisanya akan belajar tatap muka di kelas pada hari berikutnya. Hal itu dilakukan untuk tetap mematuhi protokol kesehatan COVID-19.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini kami baru mengawali kegiatan pembelajaran offline, tentunya kami tetap memperhatikan protokol kesehatan yaitu mengecek suhu tubuh siswa, menggunakan masker dan cuci tangan," kata Kepala Sekolah SMPN 7 Cilegon, Naziah Tamaen.
Para siswa juga tidak diperbolehkan berkumpul setelah jam sekolah usai. Siswa diimbau langsung pulang ke rumah.
"Jadi tidak ada siswa berkumpul atau sholat berjamaah selesai kegiatan belajar langsung pulang dan tidak di perbolehkan peserta didik membawa kendaraan, mereka antar jemput oleh orang tua," kata dia.
(idh/idh)