Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan (Sulsel) belum memberlakukan sekolah tatap muka bagi siswa SMA-SMK atau yang sederajat di seluruh kabupaten/kota. Disdik Sulsel masih menunggu izin dari Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah yang juga Ketua Satgas Penanganan COVID-19.
"Belum (rencana sekolah tatap muka). Jadi itu kan sangat tergantung dari perkembangan COVID-19 di Sulawesi Selatan. Pemerintah Pusat memberikan semua kebijakan (sekolah tatap muka) ke Gusus Tugas (di daerah)," ujar Plt Kadisdik Sulsel Basri saat dimintai konfirmasi, Selasa (4/8/2020).
Basri mengatakan ada banyak faktor yang menjadi pertimbangan diziinkannya sekolah melakukan sistem belajar tatap muka. Keselamatan guru, siswa, hingga komunitas lainnya di sekolah dari virus Corona (COVID-19) menjadi pertimbangan utama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi kalau Gugus Tugas memberi kebijakan bahwa Sulawesi Selatan sudah aman, atau ada kabupaten/kota yang sudah aman maka itu yang kita ikuti. Jadi kami di Dinas Pendidikan selalu menunggu arahan dan petunjuk dari Bapak Gubernur selaku ketua Gugus Tugas COVID-19 di Sulawesi Selatan," katanya.
Hingga saat ini siswa SMA-SMK di Sulsel masih memberlakukan sistem belajar daring dari rumah masing-masing. Masa belajar dari rumah ini akan berakhir pada 8 Agustus mendatang, namun belum ada keputusan apakah akan diperpanjang atau sekolah sudah boleh melakukan sekolah tatap muka.
"Sekarang kami menjalankan kebijakan sekolah daring itu dengan prioritas keselamatan dan keamanan siswa kita. Karena siswa kan kalau sudah di sekolah kan susah untuk dikendalikan berkumpul sama temannya," jelasnya.
Diketahui, menurut data dari situs Sulsel Tanggap COVID-19 hingga Senin (3/8) pukul 23.17 Wita, total kasus positif COVID-19 di Sulsel sebanyak 9.743 dimana 6.660 orang atau 68,4% dinyatakan sembuh dan 352 orang atau 3,3% meninggal dunia.
Sementara itu sebanyak 2.758 orang masih terjangkit virus Corona. Mereka saat ini ada yang tengah menjalani isolasi mandiri dan ada juga yang dirawat di rumah sakit.
(nvl/idh)