PT Pegadaian (Persero) resmi memulai internalisasi budaya amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif (AKHLAK) kepada seluruh insan Pegadaian. Internalisasi ini diresmikan oleh Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto.
Adapun nilai AKHLAK digagas oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan telah ditetapkan sebagai pedoman budaya kerja seluruh BUMN dibawah Kementerian BUMN sesuai Surat Edaran Menteri BUMN Nomor : SE-7/MBU/07/2020 tanggal 1 Juli 2020. Adapun acara 'Launching Insan Pegadaian ber-AKHLAK' dilakukan di Kantor Pusat PT Pegadaian, Senin (3/8/2020).
Dalam acara tersebut, Kuswiyoto mengatakan Pegadaian merupakan salah satu BUMN yang proaktif dan berkomitmen menerapkan nilai AKHLAK. Nilai-nilai tersebut menjadi standar nilai perilaku dan pedoman dalam berbudaya kerja dalam mewujudkan spirit BUMN untuk Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"AKHLAK adalah pedoman dalam berbudaya kerja yang dibangun oleh Kementerian BUMN dalam rangka mensejahterakan masyarakat dengan tujuan umum untuk kepentingan bangsa dan negara, serta mempunyai tujuan khusus untuk kepentingan perusahaan itu sendiri," ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (4/8/2020).
Lebih lanjut, Kuswiyoto menjelaskan Pegadaian memiliki modal utama, yaitu kepercayaan dari nasabah dan masyarakat dengan implementasi core values AKHLAK. Ia berharap Pegadaian dan sumber daya manusianya dapat terus bertahan dan maju di tengah disrupsi teknologi saat ini.
Di sisi lain, Deputi Bidang SDM, Teknologi & Informasi Kementerian BUMN, Alex Denni mengatakan saat ini dunia berada di era yang disruptif dan sedang mencari keseimbangan baru melalui teknologi. Menurutnya, perusahaan-perusahaan besar global dapat bertahan karena memiliki sistem budaya kerja yang adaptif pada disrupsi.
"Untuk menghadapi perubahan yang cepat dan disruptif, tidak ada cara lain uang harus ditempuh oleh BUMN selain menjalankan transformasi. Transformasi yang terpenting adalah orang-orang di dalam perusahaan, yang meliputi cara berpikir, cara bekerja dan cara berbicaranya," katanya.
Sebagai informasi, peluncuran budaya AKHLAK juga disaksikan oleh jajaran dan seluruh karyawan Pegadaian melalui webinar. Dalam acara tersebut, turut hadir Direktur ESQ, Ary Ginanjar sebagai narasumber. Ary mengatakan sebuah organisasi harus memiliki tujuan dan nilai.
"Tujuan diibaratkan sebagai alat kompas, sedangkan nilai diibaratkan sebagai jangkar. Maka, tanpa tujuan dan nilai organisasi akan terombang-ambing saat ombak dan badai besar terjadi," pungkasnya.
(prf/ega)