Kala Jokowi Tangkap Kecemasan Publik karena Kasus Corona Masih Naik

Round-Up

Kala Jokowi Tangkap Kecemasan Publik karena Kasus Corona Masih Naik

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Senin, 03 Agu 2020 20:34 WIB
Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. (Foto: Muchlis Jr-Biro Pers Setpres)
Jakarta -

Angka kasus virus Corona (COVID19) yang kian melonjak membuat masyarakat khawatir. Rasa cemas masyarakat itu menyedot perhatian Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Kekhawatiran masyarakat disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang disiarkan di saluran YouTube Sekretariat Presiden, Senin (3/8/2020).

Jokowi awalnya mengungkapkan ada peningkatan kekhawatiran masyarakat terhadap virus COVID-19 akhir-akhir ini. Menurut Jokowi, salah satunya karena minimnya masyarakat yang mematuhi protokol kesehatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya tidak tahu sebabnya apa, tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai COVID. Entah karena kasusnya meningkat atau terutama menengah atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit, tetapi semakin banyak," papar Jokowi.

Berdasarkan data terakhir, tercatat ada 111.455 kasus virus Corona di Indonesia, 5.236 pasien meninggal dunia, dan 68.975 orang sembuh.

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan itu, Jokowi menyoroti angka kematian akibat virus Corona di Indonesia 0,8% lebih tinggi dibanding angka global.

"Kita tahu sampai kemarin sudah ada 111 ribu lebih kasus dengan case fatality rate 4,7% dan angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8% dibandingkan angka kematian global. Saya kira menjadi PR besar kita bersama. Selain itu, case recovery rate di negara kita, data terakhir 61,9%. Saya kira juga bagus, terus meningkat angkanya," ujar Jokowi.

Menindaklanjuti hal tersebut, Jokowi kemudian memberikan solusi. Dia ingin digencarkannya sosialisasi protokol kesehatan hingga lapisan masyarakat bawah.

Jokowi ingin adanya sosialisasi yang terfokus, misal 2 minggu pertama khusus mengambil tema pentingnya menggunakan masker.

"Saya ingin protokol kesehatan perubahan perilaku betul-betul jadi perhatian. Saya ingin fokus saja, 2 minggu fokus (sosialisasi) pakai masker. Dua minggu berikutnya kampanye jaga jarak atau cuci tangan," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi meminta Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menjadi ujung tombak kampanye itu demi memutus mata rantai virus Corona baru.

"Saya ingin ini melibatkan PKK. Kita coba PKK. Ini istri Mendagri (Menteri Dalam Negeri) ini yang nanti.... Saya nggak tahu tapi kalau Ibu-ibu nanti khawatir mengenai masalah COVID ya mungkin kita rem, tapi kalau ibu-ibu siap," ujar Jokowi

"Saya kira PKK ini juga sangat efektif untuk door to door urusan masker," imbuhnya.

Istri Mendagri Tito Karnavian, Tri Suswati, merupakan Ketua Umum Tim Penggerak (TP) PKK 2019-2024. Dia menggantikan Erni Guntarti, yang merupakan istri Mendagri sebelumnya, yaitu Tjahjo Kumolo.

"Urusan perubahan perilaku ini betul-betul harus kita lakukan dengan komunikasi mungkin di TV dan di medsos dan lain-lain secara masif dalam 2 minggu ini, dengan cara-cara yang berbeda," kata Jokowi.

Halaman 2 dari 2
(aan/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads