Sekretariat PAC PDIP Cileungsi, Kabupaten Bogor yang masih dalam tahap renovasi dilempar bom molotov. Anggota DPRD Kabupaten Bogor Fraksi PDIP Muad Khalim mengungkap, pelemparan ini terjadi di depan rumahnya.
"(Dilempar) molotov, iya. Jadi ada tukang yang tidur di rumah saya, di rumah depan, jadi seberang-seberangan rumah saya sama kantor sekretariat. Kantornya (PAC PDIP) lagi saya renovasi mau saya bikin 2 lantai, kan. Terus otomatis temboknya pada bolong tuh, belum ada bata merahnya," kata Muad saat dihubungi, Selasa (29/7/2020).
"Dilempar (molotov) lewat (sela-sela tembok yang masih) bolongan itu, kira-kira. Karena tadi pagi saya dapat laporan, tadi malam jam 02.00 WIB 'Pak ada api nyala, letupan tapi tidak besar suaranya, cuma tiba-tiba muncul api beberapa menit kemudian sekitar 1,5-2 meter. Terus saya matiin', kata tukang (bangunan) kan, (mereka) berdua, berdua," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muad mengaku mengetahui pelemparan molotov ini sekitar pukul 07.30 WIB pagi tadi. Malam sebelum kejadian, sambung Muad, tukang bangunan yang merenovasi kantor sekretariat PAC PDIP Cileungsi tidur di lantai 2 rumahnya.
Dia mengatakan kedua tukang bangunan ini awalnya melihat api dari jendela usai mendengar suara letupan.
"Makanya dia (dua tukang bangunan) buru-buru turun kemudian mengecek ke lokasi kemudian memadamkan (api). Disemprot pakai selang, kok malah membesar, (pakai) selang air. Akhirnya dia mencari alternatif memakai kaos, kain dibasahi terus ditutup pakai kain basah," ungkapnya.
Muad mengatakan dirinya langsung mengecek kantor PAC PDIP Cileungsi yang masih direnovasi itu. Dia mengatakan ada 3 molotov yang dilempar, 2 di antaranya meledak.
"Saya cek kondisinya ternyata ada 3 titik (molotov), yang 2 meledak, yang 1 tidak. Karena yang 1 (molotov tidak meledak ada) di depan rumah, di depan kantor sekretariat, di got satunya, tidak terkena benturan. Kalau yang 2 (molotov meledak) itu, yang masuk ke dalam sekretariat itu kan karena benturan tembok pas jatuhnya makanya langsung menyala," terang Muad.
Atas kejadian ini, Muad melaporkan kejadian ini ke polisi. Muad berharap kasus ini segera terungkap.
"Saya rasa bukan (dilempar orang iseng). Kalau iseng, sampai saat ini saya merasa, secara pribadi maupun politis, saya tidak punya musuh, atau orang tidak suka. Kalaupun toh ada tidak suka, mau menemui di tempat orangnya, kalau saya salah minta maaf. Jadi saya, saya tidak pernah merasa 'oh dimusuhi orang' atau musuhi orang. Saya tidak pernah memusuhi orang lain," tandas dia.
Polisi sebelumnya memastikan tidak ada korban jiwa dalam insiden pelemparan bom molotov ke sekretariat PAC PDIP Cileungsi, Kabupaten Bogor.
"Nihil (korban jiwa)," ujar Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes CH Patoppoi saat dikonfirmasi, Rabu (29/7).