Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menyambangi Kabupaten Ende, Pulau Flores, Nusa Tenggara timur (NTT) dan mengunjungi Taman Renungan Bung Karno. Taman yang berdampingan dengan Pelabuhan Ende ini dahulu merupakan tempat pengasingan Soekarno oleh pemerintah kolonialisme Belanda dan menjadi tempat Soekarno merenungi dasar-dasar negara.
Kini, Taman Renungan Bung Karno menjadi salah satu jejak sejarah, di bawah pohon sukun itulah Pancasila ditemukan. Ketika mengamati kondisi taman yang ada, pria yang akrab disapa Gus Jazil ini mengaku miris melihat taman ini.
Baca juga: Potensi dan Tantangan Pemulihan |
Gus Jazil mengatakan hal itu karena taman ini tidak terurus, padahal menurutnya di tempat ini Soekarno menemukan 5 mutiara. Di bawah pohon sukun, Soekarno mencurahkan pikiran dan memeras otak untuk menemukan cara bagaimana menemukan nilai yang dapat mempersatukan Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, beragam suku, bahasa, agama, dan adat istiadat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terbukti apa yang ditemukan Bung Karno mampu mengikat bangsa ini," ujar Gus Jazil dalam keterangannya, Rabu (29/7/2020).
Ia menuturkan kondisi taman yang ada tidak mendukung dari temuan besar Bung Karno. Di satu sisi bangsa ini ingin memperkuat dan memasyarakatkan Pancasila, UUD NKRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, namun di sisi lain, di tempat Pancasila ditemukan kondisinya masih perlu dibenahi.
"Artinya kita kurang memberi penghargaan dari jejak sejarah yang ada," katanya.
Menurutnya, seharusnya Taman Renungan Bung Karno terdapat fasilitas pendukung lain seperti perpustakaan, laboratorium Pancasila, dan bila perlu dijadikan tempat pendidikan kebangsaan selama 2-4 bulan.
Fasilitas seperti itu diperlukan agar sebanding dengan apa yang ditemukan Bung Karno di Ende. Gus Jazil juga mengajak semua pihak termasuk pengusaha, pihak swasta, masyarakat luas, dan pemerintah pusat untuk bersama-sama membangun dan membenahi Taman Renungan Pancasila agar menjadi taman yang megah.
"Bila ada yang ahli desain, sumbangkan pikiran tentang tata kota. Bila pengusaha, bantulah dana," tambahnya.
Gus Jazil mengatakan dirinya akan peduli terhadap keberadaan taman. Ia akan berkampanye agar keberadaan Taman Renungan Bung Karno menjadi lebih baik dan akan berjuang terus untuk taman sampai menjadi lebih bagus.
Ia menegaskan pihak terkait seperti Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan diharapkan segera membenahi Taman Renungan Bung Karno sebelum membenahi situs-situs lainnya.
(mul/ega)