Alasan Bio Farma Gandeng Sinovac-China Terkait Vaksin Corona

Blak-blakan Bambang Heriyanto

Alasan Bio Farma Gandeng Sinovac-China Terkait Vaksin Corona

Deden Gunawan - detikNews
Rabu, 29 Jul 2020 07:07 WIB
Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto
Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto (Foto: Dok. Pribadi)
Jakarta -

Sejak munculnya pandemi COVID-19, ada sekitar 140 lembaga yang berlomba melakukan riset pembuatan vaksin corona. Dari jumlah itu tak sampai 20 lembaga yang sudah masuk tahap uji klinis, dan cuma sekitar lima lembaga yang sudah memasuki fase ketiga antara lain Sinovac dari China, AstraZeneca (Oxford, Inggris), Moderna (Amerika Serikat), dan Sinopharm (China).

Bio Farma telah lama menjalin kerja sama dengan Sinovac sehingga dapat dengan mudah mendapatkan akses untuk ikut uji klinis fase tiga. "Seharusnya kita bersyukur karena mendapat akses untuk ikut uji klinis vaksin ini bersama Brazil, Turki, Bangladesh, dan Cili," kata Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto kepada Tim Blak-blakan Detik.com, Selasa (28/7/2020).

Lagi pula, ia melanjutkan, melakukan uji klinis suatu obat atau vaksin di negara lain oleh sebuah lembaga riset merupakan hal lumrah. Sebagai perusahaan vaksin kelas dunia, Bio Farma pernah melakukan uji klinis fase satu di Belgia (Eropa), fase dua di Panama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait vaksin corona ini, misalnya, AstraZeneca memulai uji klinis di Brazil dan Afrika Selatan. Sementara Moderna yang bekerja sama dengan National Institute of Allergy and Infectious Diseases (NIAID) akan melibatkan 30 ribu sukarelawan di 100 lokasi.

Alasan lain Bio Farma menggandeng Sinovac, kata Bambang, karena pernah melakukan riset bersama terkait vaksin IPV (Inactivated Polio Vaccine).

ADVERTISEMENT

"Produk-produk Sinovac secara lembaga sudah diakui oleh Badan Kesehatan Dunia WHO, sehingga, secara kualitas sudah tidak perlu diragukan lagi," kata Bambang. Salah satu produk Sinovac yang diakui WHO adalah H1N1 untuk pengobatan dan pencegahan influenza yang sempat mewabah pada 2009.

Sementara vaksin produksi Bio Farma yang mendapatkan pengakuan dari WHO ada 15 jenis dan digunakan di lebih dari 140 negara, termasuk negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam).

Selengkapnya, saksikan Blak-blakan Sekretaris Perusahaan Bio Farma Bambang Heriyanto, "Bukan Kelinci Percobaan Vaksin China" di detik.com, Rabu (29/7/2020).

[Gambas:Video 20detik]

(jat/jat)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads