Seorang ibu rumah tangga dan anaknya terkena razia petugas Satpol PP di Jl Simpang Siliwangi, Depok, karena tidak memakai masker. Sang ibu, yang didenda Rp 50 ribu, terpaksa 'menjaminkan' anaknya ke petugas untuk mengambil uang di rumahnya.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (27/7/2020) siang. Saat itu ibu tersebut dan anaknya naik sebuah angkot dan diberhentikan oleh petugas.
Kepada petugas, si ibu mengaku tidak memakai masker karena buru-buru sepulang dari membeli buku untuk anaknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang kan udah ada razia, jadi siapa yang nggak menggunakan masker jadi kena denda Rp 50 ribu," ujar seorang petugas.
"Biasa saya bawa, cuma saya buru-buru aja beli buku," jawab ibu itu.
Singkat cerita, ibu itu kemudian menitipkan anaknya kepada petugas lantaran tidak membawa SIM atau KTP untuk disita. Ibu itu hendak pulang dulu ke rumahnya untuk mengambil uang.
Terkait kejadian ini, Wakil Ketua DPRD Depok Hendrik Tangke Alo pun merasa geram. Hendrik menilai petugas Satpol PP tidak punya nurani.
Menurut kader PDIP ini, aturan boleh saja ditegakkan tapi harus dengan tetap memperhatikan nilai-nilai kemanusiaan. Terlebih di masa pandemi ini, petugas seharusnya lebih bijak dalam menerapkan sanksi denda tersebut.
"Aturan dan sanksi boleh diberlakukan, tapi untuk kasus-kasus seperti ini sisi kemanusiaan juga harus diperhatikan, apalagi dalam situasi dan kondisi yang serba sulit. Nggak punya nurani," kata Hendrik.
Menurut Hendrik, Pemkot Depok seharusnya menyiapkan masker gratis bagi warga yang tidak mampu. Menurutnya lagi, di masa serba sulit ini, masyarakat yang kurang mampu lebih mementingkan kebutuhan sembako dan sekolah anak ketimbang masker.
"Siapkan masker dan bagi-bagikan kepada warga tidak mampu secara gratis. Banyak warga tidak mampu yang lebih memprioritaskan kebutuhan sembako atau beli alat tulis untuk sekolah anaknya daripada beli masker," tutur Hendrik.
Dihubungi secara terpisah, Kasatpol PP Lienda Ratnaduari mengaku belum mengetahui adanya kejadian itu. Lienda mengaku akan mencari tahu terlebih dahulu kejadian itu.
"Saya juga lagi cari tahu kejadiannya di mana, petugasnya siapa," kata Lienda.
Baca juga: Catatan Hari Pertama PSBB Bodebek |