Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberikan tiga saran kepada umat Islam dan pemerintah terkait pelaksanaan Idul Adha 2020. Tiga saran ini disesuaikan dengan pelaksanaan Idul Adha di tengah pandemi Corona.
Pertama, MUI mengimbau kepada para khotib agar menyampaikan khotbah Idul Adha yang sifatnya positif dan menenangkan. Menurut MUI, hal ini bermanfaat untuk mempersatukan bangsa Indonesia.
"Para khotib kita berharap khotbah-khotbah yang disampaikan adalah khotbah yang menenangkan, khotbah-khotbah yang mempersatukan bangsa dan khotbah yang menguatkan keinginan berbagai memberikan bantuan tolong/menolong terutama kepada mereka yang terpapar COVID-19," kata Wakil Dewan Pertimbangan MUI Didin Hafidhuddin dalam Rapat Pleno Virtual Wantim MUI Ke-68, Selasa (2/8/7/2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, MUI mengimbau agar rangkaian ibadah Idul Adha dijalankan umat Islam secara sederhana. Serta, menerapkan protokol kesehatan COVID-19.
"Demikian pula ibadah-ibadah lain dilakukan secara sederhana sesuai dengan kondisi dan keadaan. Protokol kesehatan yang dilaksanakan sebaik-baiknya," jelasnya.
Terakhir, MUI menyoroti saat ini tidak ada jemaah Indonesia yang melaksanakan ibadah haji. Untuk itu, MUI berharap pemerintah dapat menambah kuota keberangkatan jemaah pada ibadah haji tahun depan.
"Karena tahun ini tidak ada jemaah haji dari Indonesia dan negara lain maka kita berharap jika insyaallah tahun yang akan datang kembali dibuka kita harapkan ada tambahan kuota bagi umat Islam di Indonesia yang ingin melaksanakan ibadah haji," ujarnya.
Tonton video 'Ini Fatwa MUI soal Salat Idul Adha':