Disebut PDIP Krisis Kader di Medan, Demokrat: Anggap Saja Angin Berlalu

Disebut PDIP Krisis Kader di Medan, Demokrat: Anggap Saja Angin Berlalu

Eva Safitri - detikNews
Selasa, 28 Jul 2020 07:22 WIB
Politikus Partai Demokrat (PD) Jansen Sitindaon
Foto: Wasekjen PD Jansen Sitindaon (Farih Maulana/detikcom)
Jakarta -

Plt Ketua DPD PDIP Sumatera Utara Djarot Saiful Hidayat menyebut Partai Demokrat krisis kader di Medan. PD menanggapi santai pernyataan itu.

Wasekjen DPP Demokrat Jansen Sitindaon menilai balik Djarot yang krisis percaya diri untuk menang di Medan. Sehingga menurutnya tidak bisa mengontrol ucapan.

"Anggap angin lalu sajalah pernyataan pak Djarot ini. Kalau kita dituduh krisis kader, sebaliknya sebagai Plt Ketua DPD PDI Sumut yang baru, mungkin pak Djarot ini lagi krisis kepercayaan diri untuk membawa PDIP menang di beberapa pilkada di Sumut termasuk di kota Medan. Itu maka ngomongnya jadi tidak kontrol, nyambar ke sana kemari dan tidak sesuai fakta," kata Jansen, kepada wartawan, Senin (27/7/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jansen pun menyinggung pernyataan Djarot yang tidak ingin bekerja sama dengan PD. Jansen menyebut justru kader PDIP yang berbondong-bondong meminta rekomendasi ke PD.

"Termasuk kemarin pak Djarot mengatakan tidak akan kerjasama dengan Demokrat di Pilkada. Tapi faktanya malah kader-kader dan para Ketua DPC PDIP di Sumut yang berbondong-bondong datang ke kantor Demokrat minta rekom. Mulai dari Humbang Hasudutan, Serdang Bedagai, Gunung Sitoli, Asahan, dan lain-lain. Saya tahu benar proses ini karena sebagai Wasekjen ikut terlibat mewawancarai mereka secara langsung di DPP Demokrat. Sebagai Plt Ketua DPD PDI Sumut masak pak Djarot tidak tahu itu? Kan aneh, faktanya A, ngomong ke publik malah B. Terus yang sudah direkom itu mau pak Djarot apakan sekarang? Mau dikembalikan?," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Jansen enggan berkomentar banyak terkait pernyataan yang dilontarkan PDIP. Dia mengatakan lebih baik bersikap sejuk sesuai apa yang diarahkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

"Itu maka saya katakan apapun yang disampaikan pak Djarot ini anggap angin lalu sajalah. Apapun tuduhan beliau beberapa hari ini ke Demokrat, prinsip kami sesuai ajaran 'SBYisme' yang kami anut, mari kita bawa politik yang sejuk sajalah di Sumut dan di Indonesia ini. Kesejukan ini yang beberapa tahun terakhir seakan hilang dari bangsa ini. Karena sumber panasnya dari politik, dinginnya juga pasti dari politik," ujarnya.

Pernyataan Djarot itu bermula ketika dia enggan mengomentari pernyataan Plt Ketua Partai Demokrat Sumatera Utara (Sumut) Herri Zulkarnain yang menyebut mereka merengek di Pilkada Serdang Bedagai (Sergai). Di sini kemudian Djarot menyinggung soal Pilkada Medan.

"Untuk Medan, menunjukkan bahwa Partai Demokrat telah mengalami krisis kader yang diajukan sebagai calon kepala daerah," kata Djarot kepada wartawan, Senin (27/7/2020).

Seperti diketahui, hubungan Demokrat dan PDIP memanas terkait Pilwalkot Medan 2020. Ini menyusul kepindahan Akhyar ke Demokrat. Plh Wali Kota Medan itu diusung Demokrat di Pilkada Medan di saat PDIP digadang-gadang akan memilih menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution, pada Pilwalkot Medan.

Tonton video 'PRC: 40% Kepala Daerah Terpilih di Pilkada 2017 Beraroma Politik Dinasti':

[Gambas:Video 20detik]



(eva/idn)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads