Upaya memindahkan sapi kurban milik Presiden Joko Widodo di Desa Patampanua, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), diwarnai ketegangan. Sapi kurban dari Jokowi ini mengamuk saat hendak diangkut ke truk.
Pantauan di lokasi, Senin (27/7/2020), sapi jenis limosin ini tiba-tiba mengamuk saat dikeluarkan dari kandang hingga memicu kepanikan warga di sekitar lokasi. Sejumlah pria turun tangan membantu menarik tali agar perlawanan sapi yang diberi nama Puang Tedong itu dapat dikendalikan.
Setelah beberapa saat, sapi berbobot 1,2 ton yang dibeli 'Presiden Jokowi' dari peternak bernama Rahman Takka seharga Rp 89 juta ini berhasil dinaikkan ke atas truk. Warga pun bersorak-sorai. Sapi kurban dari Jokowi ini diduga mengamuk lantaran sudah lama tidak pernah dikeluarkan dari kandang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walau bahagia sapinya dibeli oleh Presiden, Rahman Takka mengaku sedih karena harus kehilangan sapi yang sejak beberapa tahun terakhir hidup dalam pengawasannya.
"Saya bangga karena sapi peliharaan saya menjadi sapi kurban terpilih oleh Presiden Republik Indonesia Jokowi, saya juga sedih karena sapi yang telah lama saya pelihara akhirnya pergi untuk selamanya," ungkapnya kepada wartawan.
Kepala Bidang Peternakan Distanak Polman Kaharuddin mengatakan transaksi jual-beli antara pemilik sapi dan staf khusus Presiden sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya, hanya melalui sambungan telepon. Pandemi virus Corona menjadi penyebabnya.
"Barusan ini tahun lain prosedurnya saya lihat, dia komunikasi langsung, biasanya nanti tiba di sini baru tawar menawar dengan pemilik sapi, ini baku telepon saja, mungkin karena pengaruh COVID," ujarnya usai memastikan sapi Puang Tedong telah berada di atas truk.
Menurut Kahar, Presiden Jokowi telah empat kali membeli sapi dari Kabupaten Polman. Rencananya sapi pada tahun keempat ini akan disembelih di Kabupaten Pasangkayu pada hari raya Idul Adha 1441 Hijriah mendatang. "Di Polman potensi sapi IB (Inseminasi Buatan) memang sangat menjanjikan, yang penting betul dipelihara, ini yang keempat kali. Pertama 2017 sapi dari Campurjo, 2018 dari Sugihwaras, 2019 dari Ujung Baru Sidodadi, yang keempat sapi Rahman Takka ini dikurbankan di Pasangkayu," pungkasnya.
(gbr/gbr)