2 Pemuda inisial T dan G di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) terlibat saling bacok menggunakan parang setelah salah satunya mabuk karena minuman keras. Pertikaian bermula saat T yang tengah mabuk mendatangi G yang tengah nongkrong bersama temannya.
"Dari hasil penyelidikan di lapangan si T ini datang menemui si G yang sedang duduk nongkrong sama teman-temannya. Tanpa ada sebab, dia (T) langsung melakukan penganiayaan terhadap G, lalu G lari ke rumah ambil parang dan mengejar sehingga sampai di Bundaran Adi Bahasa, Kendari," ujar Kasat Reskrim Polres Kendari, AKP Muhammad Sofyan dalam keterangannya, Senin (27/7/2020).
Sofyan menyebut T dan G masih memiliki hubungan keluarga. Polisi masih terus mendalami peristiwa saling bacok itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikatakannya, antara T dan G ternyata masih memiliki hubungan keluarga. "Bisa jadi ada ketersinggungan tapi ini masih kita dalami," imbuhnya.
G telah melaporkan T kepada polisi. Namun hingga saat ini polisi belum menetapkan tersangka. Usai aksi pembacokan keduanya sempat dirawat di puskesmas dan rumah sakit, namun kini sudah pulang ke rumah masing-masing.
"Belum bisa kita tetapkan siapa tersangka karena masih keterangan sepihak. Semalam dia (T) mau diambil keterangannya tapi yang bersamgkutan sudah pulang ke rumahnya," katanya.
Dikatakannya, kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 hingga 21.00, dimana awal kejadian berlokasi di depan SMAN 5 Kendari, hanya saja terjadi saling kejar hingga sampai di Bundaran Adi Bahasa.
"Dari informasi di TKP, awalnya G tidak bawa senjata tajam karena dianiaya sama T akhirnya ambil parang. Dari hasil interogasi di lapangan dengan masyarakat hanya T saja yang mabuk," pungkasnya.
(nvl/nvl)