Seperti Nabi Zakaria, Nabi Ibrahim juga tidak mudah mendapatkan anak. Dia terus berdoa dan berusaha kepada Allah agar diberikan anak.
Saat itu Nabi Ibrahim datang ke Baitul Maqdis (Palestina). Yang menenaminya pergi yakni istrinya, Sarah. Dia pun ingin memiliki keturunan yang sholeh agar dapat menolongnya meyampaikan risalah Tauhid.
Nabi Ibrahim lantas berdoa. Doanya diungkapkan dalam Al Quran surat As Saffat ayat 100, seperti disebutkan buku bertajuk 'Istri Yang Di Rindukan Surga: Berdasarkan Al Quran dan As Sunah oleh Mutmainah Afra Rabbani S.Ag'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut huruf Arab dan arti dalam surat As Saffat ayat 100 seperti dikutip dari situs Kemenag:
Ψ±ΩΨ¨ΩΩ ΩΩΨ¨Ω ΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩ°ΩΩΨΩΩΩΩΩ - Ω‘Ω Ω
"Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (seorang anak) yang termasuk orang yang saleh."
Allah SWT lalu memenuhi keinginan Nabi Ibrahim AS. Allah menganugerahkan kepada Nabi Ibrahim keturunan yang saleh yang mewariskan kenabian yakni Nabi Ismail dan Nabi Ishak. Dalam buku Kisah bapak dan anak dalam Al-Qur'an oleh Adil Musthafa Abdul Halim (A), disebutkan, Allah memberikan Nabi Ibrahim anak di hari tuanya. Nabi Ibrahim pun ucapkan syukur kepada Allah atas terkabulnya doanya. Ia juga memuji Allah sebagai Yang Maha Mendengar (memperkenankan) doa.
Nabi Ibrahim memiliki anak dari Hajar, istri keduanya yang merupakan seorang budak. Selang sekitar 14 tahun, Nabi Ibrahim memiliki anak dari istri pertamanya, Sarah. Anak dari istri pertamanya itu diberi nama Ishak, seperi dilansir Buku 'Menutur Agama Dari Atas Mimbar oleh Sehat Sultoni Dalimunthe.
Setelah mendapatkan anak, bahkan Nabi Ibrahim diberi cobaan. Dalam buku berjudul: 65 Cerita Teladan Sebelum Tidur oleh Sakha Aqila Mustofa, disebutkan pada suatu malam, Nabi Ibrahim AS bermimpi menyembelih anaknya, Nabi Ismail. Perasaan Nabi Ibrahim saat itu tidak karuan. Apakah mimpi tersebut petunjuk dari Allah atau bujukan setan. Nabi Ibrahim berusaha melupakan mimpinya itu. Namun pada hari berikutnya, ia bermimpi yang sama untuk kedua kali dan ketiga kalinya.
Kemudian Nabi Ibrahim menyampaikan perasaan itu kepada Nabi Ismil. Hal ini lantara Nabi Ibrahim takut akan perintah Allah SWT. Nabi Ismail lantas meminta ayahnya untuk mengerjakan perintah Allah tersebut. Ibrahim lalu menyembelih Nabi Ismail. Tiba-tiba, pada saat Ismail disembelih, Allah menggantikan Ismail dengan seekor kambing yang besar, sebagaimana disebut dalam Al Quran Surat As Saffat ayat 106-107.
Selain ikhlas akan menyembelih anaknya, dalam buku 'Balqis Di Mata Kami, Di Sisi-Nya' oleh Ummu Naufal menyebutkan, Nabi Ibrahim selalu berdoa agar anaknya menjadi anak sholeh.
Berikut doa Ibrahim agar anaknya menjadi anak sholeh seperti dikutip dari situs Kemenag:
Ψ±ΩΨ¨ΩΩ Ψ§Ψ¬ΩΨΉΩΩΩΩΩΩΩ Ω
ΩΩΩΩΩΩ
Ω Ψ§ΩΨ΅ΩΩΩΩ°ΩΨ©Ω ΩΩΩ
ΩΩΩ Ψ°ΩΨ±ΩΩΩΩΩΨͺΩΩΩΫ Ψ±ΩΨ¨ΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨͺΩΩΩΨ¨ΩΩΩΩ Ψ―ΩΨΉΩΨ§Ϋ€Ψ‘Ω - Ω€Ω
"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan sholat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku." (QS Ibrahim ayat 40).
(nwy/erd)