Sejumlah masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Nusantara Sehat (Manusa) menggelar aksi menolak tes COVID-19 di Bali, salah satunya adalah Jerinx SID. Apa kata Satgas Penanganan COVID-19?
Ketua Satgas Penanganan COVID-19, Doni Monardo, telah berkoordinasi dengan tokoh masyarakat di Bali. Dia meminta para warga yang menolak rapid dan swab test Corona dipanggil dan diberi penjelasan.
"Kami sudah berkoordinasi dengan beberapa tokoh di Bali, mereka yang sejauh ini masih menentang penggunaan rapid test maupun swab test PCR hendaknya dipanggil, hendaknya diberikan penjelasan," kata Doni Monardo dalam jumpa pers usai rapat terbatas, seperti disiarkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (27/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Doni menjelaskan bahwa rapid test dan swab test Corona diperlukan untuk deteksi atau screening penularan virus tersebut. Jika seseorang positif COVID-19, disebut Doni berpotensi menularkannya kepada keluarga di rumah.
![]() |
"Bahwa PCR test, termasuk juga untuk sementara rapid test karena belum semua daerah memiliki PCR test, adalah satu langkah kita untuk screening untuk bisa mengetahui seseorang itu menderita COVID atau seseorang itu sudah memiliki virus COVID di dalam dirinya atau belum," jelas Doni.
"Kalau dia masih dalam kondisi sehat, ternyata dia diperiksa sudah positif, ini juga dapat membahayakan yang lain, termasuk keluara di rumah. Kalau seandainya seorang muda, punya mobilias tinggi, kemudian berada di rumah dengan keluarga yang rentan, sangat mungkin keluarga tersebut berpotensi akan tertular," lanjut dia.
Doni pun menegaskan pentingnya peningkatan kesadaran akan bahaya COVID-19. Karena itulah, Doni mengatakan pihaknya akan terus mengedukasi masyarakat.
"Oleh karenanya, sekali lagi, upaya meningkatkan kesadaran kolektif tentang ancaman COVID ini tidak boleh berhenti. Harus selalu disampaikan secara terus-menerus setiap saat," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Jerinx SID dan Masyarakat Nusantara Sehat (Manusa) melakukan long march di lapangan Renon, Denpasar, Bali, pada Minggu (26/7). Mereka menyatakan menolak tes Corona sebagai syarat administrasi.
"Ya, kalau yang dibilang tadi kan kita nolak rapid test dan juga swab itu ketika itu digunakan sebagai suatu syarat administrasi, ya kita tolak," kata koordinator aksi, Krisna Dinata, saat dihubungi detikcom, Minggu (26/7)
(azr/imk)