Asosiasi Pengusaha Hiburan Jakarta (Asphija) meminta Pemprov DKI Jakarta mengizinkan tempat hiburan malam kembali dibuka. Pemprov DKI Jakarta memberi saran kepada pengusaha tempat hiburan malam.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi DKI Jakarta, Cucu Ahmad Kurnia, meminta para pengusaha hiburan malam melobi Gugus Tugas Penanganan COVID-19. Selain itu, pengusaha diminta menyiapkan protokol kesehatan agar tempat hiburan malam aman dari COVID-19.
"Ya kami minta mereka berjuang juga ke Tim Gugus COVID sembari mempersiapkan protokol COVID yang dapat diterima oleh tim Gugus COVID, bahwa ini aman," ujar Cucu saat dihubungi, Kamis (23/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cucu mengatakan saat ini pihaknya masih membahas protokol kesehatan di tempat hiburan malam bersama para pengusaha hiburan. Setelah selesai disusun, protokol kesehatan akan diajukan ke Satgas Penanganan COVID-19 (pengganti Gugus Tugas COVID-19).
"(Penyusunan protokol kesehatan) masih dibahas," ucapnya.
Sebelumnya, ratusan pekerja hiburan malam sempat berdemonstrasi di depan gedung Balai Kota, Selasa (21/7) siang. Mereka meminta Gubernur DKI Anies Baswedan membuka kembali tempat hiburan malam.
Ketua Asphija Hana Suryani meminta Pemprov DKI segera memutuskan nasib tempat hiburan malam untuk dibuka. Jika tak kunjung ada keputusan, pihaknya memastikan akan kembali menggelar aksi demo.
"Seminggu ke depan deh, jadi tadi gini ini hari Selasa, harusnya Minggu ini sudah ada keputusan, kalau tidak, kalau sampai tidak dan diulur-ulur, kami akan melakukan (demo) gelombang kedua dan itu jauh lebih besar," kata Hana kepada wartawan di depan gedung Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (21/7).
Rerkait permintaan dari pengusaha hiburan malam, Anies mengaku tengah membahas protokol kesehatan di tempat hiburan. Pemprov DKI ingin memastikan tidak terjadi penularan COVID-19 di tempat hiburan saat sudah kembali diizinkan beroperasi. Anies mengatakan akan segera mengumumkan apabila pembahasan protokol kesehatan di tempat hiburan sudah selesai.
"Sekarang sedang ada pembicaraan tentang protokol dan lain-lain," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/7).