Tuduhan Tak Berdasar RS 'Covidkan' Pasien Dimentahkan

Round-Up

Tuduhan Tak Berdasar RS 'Covidkan' Pasien Dimentahkan

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 22 Jul 2020 08:56 WIB
Poster
Ilustrasi Corona. (Edi Wahyono/detikcom)
Jakarta -

Isu liar yang menyebut ada pasien 'dicovidkan' agar pihak rumah sakit mendapat kucuran dana dari pemerintah berembus di media sosial. Isu itu ditepis mentah-mentah oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI).

Kabar viral itu disampaikan oleh akun @BalqisRrzq (Sandekala) pada 20 Juli 2020 pukul 08.48 WIB. PERSI mengumpulkan sejumlah tuduhan yang disampaikan akun tersebut.

Salah satu yang disampaikan oleh akun tersebut adalah adanya seorang pasien di RS Wiyung Sejahtera, yang tidak menerima hasil tes swab positif virus Corona (COVID-19) tetapi dinyatakan positif COVID-19. Selain itu, akun tersebut dinilai telah menuduh RS Wiyung merekayasa hasil positif Corona demi mendapatkan bantuan dari pemerintah dengan rincian Rp 200 juta per pasien positif dan RP 350 juta per pasien Corona yang meninggal dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rupanya tuduhan tersebut tak hanya ditujukan ke RS Wiyung Sejahtera. Akun itu juga menuding RS Siloam dan RS Mayapada menyuntik mati pasien agar mendapatkan Rp 350 juta per pasien dari pemerintah.

Disebutkan juga bahwa setiap ambulans mendapat jatah Rp 15 juta per jenazah yang diantar serta sopirnya mendapat Rp 9 juta, sisanya dibuat bancakan oleh RS. Akun tersebut juga menuduh pemerintah menargetkan 70 juta jiwa rakyat mati.

ADVERTISEMENT

"PERSI mengimbau kepada siapa pun atau pihak mana pun agar tidak membuat, memperbanyak, dan menyebarluaskan informasi keliru dan palsu (hoax). Karena selain bersifat menyesatkan, merugikan pasien pelayanan rumah sakit dan masyarakat luas, juga dapat berdampak hukum kepada yang bersangkutan," kata pejabat Humas PERSI Anjari Umarjiyanto menyampaikan keterangan tertulis, Selasa (21/7/2020).

Dilihat detikcom, cuitan akun @BalqisRrzq itu sudah dihapus. Sebelum itu, PERSI sudah berupaya mengklarifikasi ke pemilik akun tersebut lewat direct message.

Dari hasil klarifikasi tersebut, PERSI menyebut bahwa Balqis pemilik akun Sandekala hanya menyampaikan informasi tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu.

"Sampai laporan ini disusun, yang bersangkutan menyampaikan bahwa tuduhan terhadap RS Wiyung, RS Siloam, dan RS Mayapada yang 'mengcovidkan pasien dengan tujuan uang bantuan ratusan juta' didasarkan pada 'hanya dapat dari hasil teman ayah saya yang katanya orang dinkes'," kata Anjari.

Atas hal itu, PERSI menyimpulkan tuduhan yang disampaikan Balqis tak berdasar dan fitnah.

"Saudara Balqis tidak dapat menunjukkan bukti apa pun. Artinya tuduhan itu tidak didasarkan pada informasi yang dapat dipertanggungjawabkan baik isi maupun sumbernya. Dengan kata lain, unggahan itu keliru, disinformatif, bersifat fitnah, dan menyesatkan," kata Anjari.

PERSI Pusat juga telah mengadakan rapat dengan PERSI Jawa Timur, Badan Pengawas Rumah Sakit (BPRS) Jawa Timur, manajemen RS Wiyung, dan RS Siloam Surabaya pada Senin (20/7) kemarin.

"RS Wiyung dan RS Siloam menyatakan TIDAK BENAR apa yang diunggah oleh akun @BalqisRrzq yang menuduh RS 'mengcovidkan pasien dengan motif bantuan/anggaran pemerintah'," kata Anjari.

Bantahan RS Wiyung Sejahtera

Bantahan atas tuduhan dari @BalqisRrzq juga disampaikan Humas RS Wiyung Sejahtera Angelia Mery. Dia menegaskan kabar soal merekayasa hasil positif COVID-19 itu adalah hoax.

"Kami di bawah koordinasi PERSI. Jadi sesuai klarifikasi yang telah diberikan oleh PERSI, bahwa kabar tersebut tidak benar," kata Angelia kepada detikcom, Selasa (22/7/2020).

Angelia lantas menjelaskan soal pasien yang disinggung di cuitan akun tersebut. Pasien itu awalnya dinyatakan positif Corona tapi saat ini sudah sembuh.

"Jadi pasien tersebut adalah bapak dari pemilik akun yang membuat tweet tersebut. Saat ini kondisinya setelah swab kedua, hasilnya negatif," terangnya.

Angelia juga memastikan RS Wiyung akan berencana berkomunikasi dengan pihak keluarga pasien untuk meluruskan isu liar yang berembus di media sosial.

"Dari RS Wiyung sendiri kami berencana untuk buka komunikasi dengan pihak keluarga pasien melihat niat baiknya untuk meluruskan berita yang telah diviralkan," pungkas Mery.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads