.webp)
Menteri Edhy langsung menuju warung kaki lima itu sesaat setelah mendarat di Bandara Supadio, Pontianak. Dia baru saja mendampingi Menko Marinves Luhut Binsar Pandjaitan di Cilacap, Jawa Tengah, untuk meninjau pendangkalan sungai, produksi kapal lokal dan pemanfaatan sampah plastik yang bisa digunakan untuk bahan bakar.
"Saya dari dulu makan pecel lele. Sebenarnya ini hobi saya, makan pecel lele, soto Lamongan. Sekaligus juga bisa menghidupkan UMKM, mengikuti arahan Pak Presiden. Kita harus sama-sama dari lembaga pemerintah terjun ke bawah untuk menghidupkan UMKM," ujarnya.
Turut mendampingi Menteri Edhy, Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan, Sekjen KKP, Komjen Antam Novambar, Dirjen PSDKP TB. Haeru Rahayu, dan sejumlah pejabat KKP.
Menteri Edhy mengaku tidak risih makan di warung kaki lima selama tempatnya bersih dan makanannya sehat. Menurut Edhy, ini bukan kali pertama dia makan di warung kaki lima.
"Kalau tiba-tiba di suatu daerah sudah dijamu. Makan dulu di di restoran mana, nanti pas lihat pecel lele saya mampir lagi," selorohnya.
Menteri Edhy menegaskan, selain karena hobi dia juga fokus ke pemberdayaan UMKM sekaligus memelihara kearifan lokal. "Saya kira intinya semangat ini yang saya ambil. Saya juga suka sayur pakisnya," ujarnya lagi.
Selain Pakis, dia mengaku cukup dengan Pontianak karena ikan Arwananya. "Pontianak ini daerah yang susah dilupakan. Saya punya koleksi Arwana banyak, saya ambil dari Putussibau, Kalbar," tutup Edhy. (ega/mpr)
