Ganjar Pranowo: Kita Sedang Ditelanjangi Ketidaksiapan COVID-19

Ganjar Pranowo: Kita Sedang Ditelanjangi Ketidaksiapan COVID-19

Rahel Narda Chaterine - detikNews
Selasa, 21 Jul 2020 11:29 WIB
Ganjar Pranowo
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Humas Pemprov Jateng)
Jakarta -

Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo berkomentar mengenai ketidaksiapan Indonesia menangani wabah. Ia menyebut pandemi COVID-19 sedang 'menelanjangi' bangsa Indonesia.

"Apa yang mau saya ceritakan? Kita ditelanjangi oleh ketidaksiapan," kata Ganjar dalam Seminar Nasional PPRA LX bertajuk 'Nasionalisme di Tengah Tantangan Pandemi COVID-19 dalam Menyongsong Indonesia Emas' di gedung Astra Gatra Lemhannas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Selasa (21/7/2020).

Ganjar mengatakan saat ini rasa nasionalisme bangsa Indonesia juga sedang diuji oleh ketidaksiapan yang terjadi akibat COVID-19. Namun, dia mengatakan pandemi ini juga dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk berkembang dalam bidang pendidikan hingga penelitian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi inilah sebenarnya nasionalisme kita sedang diuji sedang dibangun. Mengajarkan kita berkontribusi," ucap Ganjar.

"Jadi dari segi pendidikan saya senang tadi. Kita harus melakukan revolusi besar, riset, tata ulang lagi. Ini momentum. Kita mau besar atau ketinggalan," imbuhnya.

ADVERTISEMENT
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Seminar Nasional PPRA LX bertajuk 'Nasionalisme di Tengah Tantangan Pandemi COVID-19 dalam Menyongsong Indonesia Emas' di Gedung Astra Gatra Lemhannas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Selasa (21/7/2020).Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam Seminar Nasional PPRA LX bertajuk 'Nasionalisme di Tengah Tantangan Pandemi COVID-19 dalam Menyongsong Indonesia Emas' di Gedung Astra Gatra Lemhannas RI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Selasa (21/7/2020). (Rahel Narda Chaterine/detikcom)

Ganjar pun menceritakan pengalamannya menghadapi COVID-19, khususnya di bidang pendidikan. Dia mengaku stres terhadap setiap keluhan masyarakat saat melakukan pembelajaran di masa pandemi Corona.

"Kita sedang ditelanjangi habis oleh si COVID ini, ditelanjangi habis. Bapak-Ibu tahu nggak soal pendidikan yang disampaikan, betul-betul kita diminta untuk menunjukkan kita sudah siap. Disuruh belajar di rumah, 'Pak Ganjar ini dosennya, gurunya kasih PR terus'. Saya stres kelenger," ujar Ganjar.

Ganjar juga mengatakan di masa pandemi banyak juga masyarakat yang mengeluhkan keterbatasan kuota internet. Menurutnya, saat ini kuota telah menjadi aspek baru dalam dunia pendidikan.

"'Udah gitu kuotanya nggak ada, Pak,' he-he-he.... Kuota adalah sesuatu yang baru," kata Ganjar.

Selain itu, menurut Ganjar, banyak orang tua yang ikut stres karena harus membantu anak mereka dalam mengerjakan tugas. Ganjar kemudian mengusulkan adanya kurikulum khusus di masa pandemi ini.

"Orang tua tambah stres karena pertanyaan-pertanyaan dan tugas-tugas yang diberikan dari gurunya yang tidak mampu dibantu orang tua. Makanya saya sepakat tadi, mestinya kurikulumnya juga dibedakan karena kondisi ini," ucap Ganjar.

Ganjar kemudian mencontohkan salah satu kebijakannya di Jawa Tengah. Menurutnya, di masa sulit seperti saat ini, pelajaran budi pekerti dan karakter harus lebih diutamakan.

"Saya ambil kebijakan saya sajalah, di Jawa Tengah, nggak usahlah pelajaran yang rutin-rutin itu, ajari budi pekerti dan karakter. Sudah itu aja," tutur Ganjar.

Sementara itu, di bidang kesehatan, Ganjar juga mengaku sempat panik karena dihebohkan ketersediaan alat kesehatan (alkes) yang terbatas dan mahal. Namun, menurutnya, seiring dengan berjalannya waktu, hal tersebut sudah mulai dapat diantisipasi.

"Dan Jateng dari hasil Google itu pergerakan massanya masyaallah paling tinggi, karena mungkin kultur kita silaturahmi, mungkin kita nggak enak. Sebagai manusia juga ingin berkumpul. Ini fakta," kata Ganjar.

"Maka pada sisi kesehatan masker hazmat, rumah sakit, SDM, semua tiba-tiba kita geger. Apa kita panik? Iya kita panik, jangan bilang tidak panik. Kita panik saat itu tapi cepat kita recover, cepet," ucap Ganjar.

Tonton video 'Dalam Seminggu Terakhir, Kasus Corona Banyak dari Perkantoran':

(isa/isa)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads