Sungguh sadis kelakuan pria berinisial MA alias AS. Gegara sakit hati ditagih utang, pelaku membantai ibu dan dua anaknya dengan parang. Kondisi Ibu itu kritis dan dua buah hatinya tewas.
Kasat Reskrim Parigi Moutong AKP Musa Alexander, mengungkapkan peristiwa berdarah terjadi di sebuah toko kelontong yang berlokasi di Dusun Belangbelang, Desa Sienjo, Kecamatan Toribulu, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Jumat 17 Juli 2020 malam.
Menurut dia, para korban ditemukan oleh Waldi, yang merupakan suami atau ayah korban. Waldi yang baru pulang dari salat Magrib di masjid yang jaraknya tidak jauh dari tempat kejadian itu panik buka kepalang saat menemukan istri dan dua anaknya terluka parah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Waldi melihat istrinya sudah berlumuran darah sambil menggendong anaknya yang masih berumur 10 dan 11 tahun. Kedua anak tersebut tewas akibat sabetan sebilah parang, sementara ibunya kritis akibat luka.
Polisi kemudian turun tangan mengusut pembunuhan sadis.tersebut.
"Dari hasil keterangan sejumlah saksi, indikasi dari pelaku adalah sakit hati karena ditagih utang. Atas kejadian tersebut, kedua anak pemilik toko meninggal dan istrinya menjalani perawatan medis di rumah sakit karena alami luka cukup serius," kata Musa.
Jejak pelaku juga diburu polisi. Dalam kesempatan terpisah, Kapolres Parigi Moutong, AKBP Zulham Efendi Lubis menuturkan pelaku ditangkap saat bersembunyi di rumah keluarganya yang lokasinya tidak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP). Pelaku ditangkap.selang sehari setelah kejadian pembunuhan itu.
Menurut dia, pelaku yang menyebabkan seorang ibu kritis dan dua anaknya tewas itu merupakan pelaku tunggal.
"Pelaku tunggal dalam penyerangan warga di Toribulu sudah ditangkap. Ia berinisial MA alias AS yang tak lain adalah tetangga sebelah rumah korban," kata Kapolres Parigi Moutong, AKBP Zulham Efendi Lubis kepada wartawan, Minggu (19/7/2020) malam.
Kepada polisi, pelaku mengakui perbuatannya karena sakit hati.
"Kejadian Sabtu kemarin sekitar (pukul) 19.00 malam usai salat magrib dan di hari yang sama sekitar pukul 24.00 malam, lokasi persembunyian pelaku diketahui. Pelaku di rumah omnya, di sekitaran Pasar Toribulu. Dan juga tidak ada, ia mengakui perbuatannya karena sakit hati, dugaan akibat ditagih utang," papar Zulham.
(aan/idn)