Pelaksanaan rapid test gratis untuk pedagang pasar tradisional di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), sepi peminat. Dari sekitar 2.000 warga yang tercatat beraktivitas sebagai pedagang, hanya 38 orang yang bersedia ikut rapid test.
Jumlah pedagang yang ikut masih sedikit meski petugas sudah berulang kali membujuk. Rencana rapid test massal sudah diumumkan beberapa hari sebelumnya. Rapid test digelar setelah beberapa pedagang di pasar ini terkonfirmasi positif COVID-19.
Tidak sedikit pedagang yang terlihat memilih menutup toko dan kiosnya lantaran menolak dipanggil untuk mengikuti rapid test.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya dia (pedagang) merasa takut, makanya menghindar dengan adanya pelaksanaan rapid test ini, karena dipikir setelah di-rapid takutnya langsung divonis Corona, jadi memang ada kesalahan komunikasi," kata salah seorang pedagang, Ali, saat dikonfirmasi wartawan, Senin (20/7/2020).
Hal serupa disampaikan Ketua Satgas COVID-19 Wonomulyo, Samiaji, yang mengungkapkan keresahan para pedagang lantaran menduga akan dites swab. "Pantauan kami tadi ini, kayaknya mereka pada takut, mungkin dikiranya akan dipaksa untuk di-rapid test, anggapannya mereka juga akan di-swab, padahal ini hanya di-rapid test," katanya.
Menanggapi ketakutan pedagang, Camat Wonomulyo Asrul Ambas mengimbau para pedagang agar tidak khawatir. Dia memastikan, pedagang yang reaktif Corona, bisa melakukan isolasi mandiri.
"Ada pilihan ketika ada yang positif, bisa karantina sendiri di rumah atau melalui fasilitas yang disediakan oleh pemerintah," ujar Asrul lewat pengeras suara.
Selain itu, Asrul berharap para pedagang tidak mudah terprovokasi dengan informasi yang bersifat negatif, terkait pelaksanaan rapid test ini. "Saya bersama ibu kepala Puskesmas Wonomulyo, apabila ada informasi negatif tentang pelaksanaan kegiatan ini, bisa langsung bertanya kepada kepala Puskesmas atau kepada saya selaku Camat Wonomulyo," katanya.
Pada kesempatan sama, Kepala UPTD Puskesmas Wonomulyo dr Arfah, berusaha meyakinkan para pedagang terkait kerahasiaan hasil rapid test. Menurut Arfah, pelaksanaan rapid test bisa memudahkan para pedagang yang kerap melakukan aktivitas ke luar daerah.
"Pemeriksaan ini gratis, untuk semua pedagang di Wonomulyo, untuk pedagang yang sering melaksanakan perjalanan ke luar daerah, daripada dipersulit di perjalanan dalam hal pemberian surat keterangan sehat, alangkah bagusnya jika melakukan rapid test agar tidak mendapat hambatan jika ke daerah lain," kata Arfah.
Rapid test gratis ini akan kembali digelar, Selasa (21/7) besok. Selain menyasar pedagang, rencananya rapid juga akan dilakukan terhadap para sopir angkutan lintas provinsi di daerah ini.
(jbr/jbr)