PT Brantas Abipraya (Persero) bergerak melakukan aksi tanggap darurat bencana banjir bandang yang beberapa hari lalu menerjang enam kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.
Sebanyak dua unit excavator dan dua unit dump truck beserta operatornya diturunkan ke lokasi bencana untuk membuka konektivitas jalan yang terputus oleh sedimen lumpur dan batang pohon berukuran besar yang memotong jalan.
"Kontribusi bantuan dari Abipraya ini berupa bantuan alat berat. Mulai Senin malam (13/7) alat berat kami siaga di lokasi bencana untuk tangani lumpur dan membantu proses evakuasi. Banyak akses yang tertutup dan sulit dilalui, karena di sini kedalaman lumpur dapat mencapai dua meter dalamnya," ujar Project Manager Proyek D.I Baliase Brantas Abipraya Yogie Juansyah dalam keterangan tertulis, Jumat (17/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Yogie menambahkan sesuai arahan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuldjono dalam rapat koordinasi penanggulangan bencana banjir bandang tersebut di Kantor Proyek, mengatakan selain membuka konektivitas jalan, Brantas Abipraya juga ditugaskan untuk pembersihan daerah serta penguatan tanggul dan normalisasi Sungai Masamba untuk menghindari adanya banjir bandang susulan.
Setelah bencana banjir tersebut yang diperkirakan terjadi pada pukul 20.00 WITA, dalam masa tanggap darurat Brantas Abipraya berharap percepatan proses membuka akses jalan lekas dapat diselesaikan sehingga dapat memudahkan ruang gerak masyarakat setempat. Brantas Abipraya pun menargetkan dapat menyelesaikan pembersihan sedimen di Sungai Masamba sebelum Minggu (19/7).
"Walau medan yang sangat berat karena ketebalan lumpur yang sulit ditembus, kami optimistis dapat memberikan yang terbaik, selesai lebih cepat agar warga dapat menata kembali kehidupannya dan dapat beraktivitas seperti sedia kala," tutup Yogie.
Sebagai informasi, banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi ini mengakibatkan Sungai Masamba meluap pada Senin (13/7). Keenam kecamatan yang diterjang banjir bandang adalah Kecamatan Masamba, Kecamatan Baibunta, Kecamatan Malangke, Kecamatan Malangke Barat, Kecamatan Baibunta Selatan, dan Kecamatan Sabbang. Akibatnya, sebanyak 213 rumah tertimbun oleh sedimen material lumpur, 10 rumah hanyut, hingga menelan korban jiwa.
Tonton video 'Penampakan Sisa Keganasan Banjir Bandang di Luwu Utara':