Jenazah FAC (65), WN Prancis tersangka kasus pencabulan 305 anak, masih ada di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Polisi masih menunggu hasil autopsi keluar sebelum nantinya jenazah dipulangkan ke negaranya.
"Jenazah saat ini sedang dilakukan forensik luar dan dalam. Jadi seminggu-dua minggu ke depan dari Rumah Sakit Polri nanti akan disampaikan," kata Kasubdit Renakta Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya AKBP Pitter Yanottama ketika dihubungi wartawan, Kamis (16/7/2020).
Pitter mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis dalam melaksanakan proses autopsi kepada FAC. Dia juga menyebutkan dari komunikasi awal dengan Kedubes, FAC akan dipulangkan ke Prancis setelah hasil autopsi keluar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Akhir Tragis Predator Seks asal Prancis |
"Soal autopsi ini kita sudah koordinasikan dengan Kedubes Prancis dan kuasa hukum FAC di Prancis yang telah ditunjuk. Nanti kalau autopsi sudah selesai kami update lagi ke Kedubes. Informasinya jenazah nanti akan diambil dan dikirim ke Prancis," terang Pitter.
Sebelumnya, FAC dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (14/7) lalu usai melakukan percobaan bunuh diri di sel Rutan Polda Metro Jaya. FAC ditemukan dalam kondisi leher terlilit kabel di sel tahanan pada Kamis (11/7).
"Ada upaya percobaan bunuh diri yang dilakukan tersangka FAC dengan menggunakan kabel yang sudah ada di tahanan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (13/7).
Kepala Bidang Dokter Kesehatan (Kabidokkes) Polda Metro Jaya Kombes Umar Shahab menyebutkan ada sebuah luka retakan yang terdapat pada tulang belakang leher FAC. Luka tersebut yang membuat warga negara Prancis itu meninggal dunia.
"'Diagnosa dari dokter yang merawat, ada itu jelas retakan pada tulang belakang di leher yang menyebabkan sumsumnya kena jerat dan sehingga suplai oksigen ke otak dan organ-organ penting berkurang," kata Umar.
Sebelumnya, FAC ditangkap polisi atas dugaan eksploitasi seksual dan ekonomi terhadap 305 anak di bawah umur. Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana mengatakan para korban dari tersangka banyak yang berasal dari anak-anak jalanan.
Dalam melakukan aksinya, FAC menggunakan modus mengaku sebagai fotografer. Para korban disetubuhi pelaku di dalam kamar hotel.