Tim Relawan dan Bantuan Kemanusiaan (FTI) UMI Makassar turut serta membantu mengingatkan masyarakat terkait kondisi jembatan Sabbang akibat diterjang banjir bandang yang terjadi di Luwu Utara, Sulawesi Selatan. Masyarakat diingatkan untuk waspada ketika melintasi jembatan itu terlebih adanya tumpukan kendaraan bertonase berat.
"Jalur distribusi tersendat karena antrian panjang kendaraan, salah satu penyebabnya adalah masih banyaknya tumpukan lumpur di jalan dan antrian melewati jembatan," kata Kaprodi Teknik Pertambangan FTI UMI, Firman Nullah Yusuf, Rabu (15/7/2020).
Firman menjelaskan kondisi jembatan yang goyang akibat terjangan banjir membahayakan banyak orang. Ia pun meminta Pemda Luwu Utara hingga Pemprov Sulsel memberi perhatian khusus terhadap kendaraan yang melintas di jembatan Sabbang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi jembatan goyang akibat tergerus banjir dan sangat berbahaya dan bisa mengakibatkan jembatan roboh jika masih membiarkan kendaraan bertonase besar melewati jembatan tersebut," ucapnya.
"Jembatan tersebut mesti menjadi perhatian khusus Pemda Lutra, Pemprov Sulsel dan aparat keamanan khususnya kepolisian agar segera melakukan pembatasan kendaraan bertonase besar berat agar dilarang melintas," sambungnya.
Seperti diketahui, sebanyak 4.930 keluarga di 6 kecamatan di Kabupaten Luwu Utara, Sulsel, terdampak banjir bandang yang terjadi pada Senin (13/7) lalu. Hingga saat ini, 15 orang dilaporkan meninggal dunia dan 34 lainnya masih dalam pencarian.
(maa/maa)