Pandemi COVID-19 membuat ekonomi dunia sempoyongan. Terkait pelemahan itu, Wakil Ketua MPR Fadel Muhammad menyarankan pemerintah mengambil langkah berani untuk menggerakkan ekonomi.
Sebab, lanjut Fadel, Jika kita tidak segera mengambil langkah berani dalam menyelamatkan ekonomi maka bisa berisiko kolaps.
"Saya hitung 90 hari, kalau kita tidak berani mengambil langkah membuat likuiditas ekonomi, maka kita bisa kolaps," kata Fadel dalam keterangannya, Rabu (15/7/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menunggu langkah berani Presiden Joko Widodo untuk membuat ekonomi likuid. Kita membutuhkan langkah berani beliau untuk membuat ekonomi menjadi likuid," lanjut Fadel.
Lebih lanjut Fadel menjabarkan, Bank Dunia memprediksi pertumbuhan ekonomi global tahun 2020 minus 5,2%. Ekonomi Indonesia, secara khusus, juga diproyeksi Bank Dunia akan merosot negatif 4,8% warsa ini. Mengacu Bank Indonesia, prediksinya sedikit lebih baik, pertumbuhan ekonomi dalam negeri masih positif di kisaran 0.9-1.9%.
Dikatakan mantan Gubernur Gorontalo itu, diperlukan tindakan dari pemerintah yang mampu membuat ekonomi menjadi likuid.
"Kami dari Pimpinan MPR meminta kegiatan perbankan dan institusi keuangan mengambil langkah new normal sehingga ekonomi bergulir serta likuid," kata Fadel.
Suntikan dana sekitar Rp 40 triliun dari pemerintah untuk ke bank-bank BUMN dianggap Fadel masih belum cukup.
"Saya hitung-hitung dengan tim, paling tidak kita membutuhkan Rp 200 triliun untuk likuid," tuturnya.
Ia turut mengulas dampak pandemi yang diterima UMKM. Ia meminta pemerintah memberikan stimulan kredit untuk membangkitkan UMKM. Ia menggulirkan gagasan kredit tanpa agunan (KTA) dengan bunga 1% buat UMKM.
"Untuk itu UMKM perlu disokong kelangsungannya dengan stimulan kredit," kata Fadel.
(akn/ega)