Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 78.572 Kasus Corona di RI pada 14 Juli

Pernyataan Lengkap Pemerintah soal 78.572 Kasus Corona di RI pada 14 Juli

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 14 Jul 2020 17:51 WIB
Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (dok. BNPB)
Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan COVID-19, Achmad Yurianto (dok. BNPB)
Jakarta -

Pemerintah kembali mengumumkan perkembangan kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Per hari ini, ada penambahan 1.592 kasus terkonfirmasi positif Corona, sehingga total menjadi 78.572 kasus.

"Hari ini kita telah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 23.001 spesimen, sehingga total spesimen yang kita periksa hari ini adalah 1.097.468 spesimen. Dari jumlah ini kita mendapat kasus terkonfirmasi positif sebanyak 1.591 orang, sehingga totalnya kita sekarang sudah mencapai 78.572 orang," kata juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19, dr Achmad Yurianto, dalam akun YouTube BNPB, Selasa (14/7/2020).

Yuri menyampaikan beberapa hal penting terkait pedoman pencegahan dan pengendalian COVID-19 di Tanah Air yang telah dikeluarkan oleh Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto pada 13 Juli 2020. Pedoman terbaru itu merevisi aturan sebelumnya yang telah dicabut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Revisi ini adalah serial yang kita gunakan sebagai pedoman di dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19 dan diharapkan bisa menjadi pedoman bagi pengendalian COVID-19 ini baik oleh pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten kota," ucap Yuri.

Yuri mengatakan dalam pedoman terbaru itu secara prinsip ada beberapa perbedaan mendasar yang akan segera disosialisasikan secara terus menerus. Menurutnya, dalam bab survei epidemiologi pemerintah akan menggunakan beberapa definisi operasional baru.

ADVERTISEMENT

"Di antaranya, kita tidak lagi menggunakan definisi operasional yang ada direvisi 4 dengan istilah orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan, orang tanpa gejala, kasus konfirmasi, kita akan ubah menjadi kasus suspect, kasus probable, kemudian kita juga akan definisikan tentang kasus konfirmasi, kemudian kontak erat, pelaku perjalanan, discarded, selesai isolasi, dan kematian," katanya.

Sementara itu, anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan untuk Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro kembali mengingatkan masyarakat terkait pentingnya menggunakan masker saat berada di luar rumah. Menurutnya, masker harus digunakan secara baik dan benar agar terhindar dari penularan virus.

"Maka semua orang wajib menggunakan masker, meskipun tidak memiliki gejala penyakit atau merasa sehat," katanya.

Berikut ini pernyataan lengkap pemerintah terkait Corona pada 14 Juli 2020:

dr Reisa Broto Asmoro

Selamat sore, Saudara-saudari. Dalam beberapa hari belakangan ini kembali muncul kekhawatiran masyarakat terkait sebaran penyakit COVID-19 yang bisa disebarkan melalui udara atau airborne. Perlu kita pahami bersama bahwa ilmu mengenai COVID-19 masih terus berkembang, berbagai penelitian masih terus menerus dilakukan dan pengetahuan kita tentang penyakit yang sangat baru ini akan terus selalu berubah, berkembang sesuai penemuan dan penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan dan peneliti. Perkembangan pengetahuan tentang virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 Begitu cepat. Menurut badan kesehatan dunia WHO setiap hari ratusan bahkan ribuan jurnal yang memberikan pandangan baru tentang virus ini, penyebarannya, pengobatannya, dan tentunya percobaan penemuan vaksinnya.

Saudara-saudari, dalam rangka mencegah tertular dan menulari COVID-19, kita harus benar-benar mengerti bagaimana, kapan, dan dalam situasi apa saja penyebaran virus Sars Cov-2 terjadi antar-manusia. Dalam penyertaan resmi WHO pada tanggal 9 Juli 2020 diterangkan bahwa transmisi atau penularan SARS-CoV-2 terjadi terutama melalui percikan atau giliran air liur atau droplets baik secara langsung, tidak langsung, atau kontak dekat. Transmisi lewat udara dapat terjadi pada prosedur yang menimbulkan airosol seperti di fasilitas kesehatan yakni melalui bronkoskopi, intubasi endotrakeal, pemberian tekanan pada dada saat resusitasi jantung, dan kegiatan serupa lainnya. Percikan air liur atau droplets yang dikeluarkan ketika seseorang itu batuk, bersin, berbicara, atau bahkan bernyanyi.

WHO mendefinisikan penularan melalui udara sebagai penyebaran agen penular yang disebabkan oleh penyebaran aerosol yang melayang di udara dalam jarak dan waktu yang lama. Teroris menunjukkan bahwa sejumlah droplets pernafasan dapat menghasilkan aerosol. Aerosol sendiri adalah tetesan pernafasan yang sangat kecil, sehingga dapat melayang di udara. Saya ulangi lagi, droplets adalah giliran dengan ukuran partikel lebih dari 5 mikrometer. Sedangkan aerosol ukurannya lebih kecil lagi yakni kurang dari 5 mikrometer, dan airborne adalah penularan via aerosol dalam jarak jauh.

Oleh karena itu seperti yang sudah berulang kali kami tekankan disini ada 5 cara mengantisipasi peredaran udara di ruang tertutup ber-AC yakni:
1. Ventilasi atau sirkulasi udara dalam ruangan harus benar-benar diperhatikan. Maka pastikan ruang kerja atau ruang tempat kita beraktivitas memiliki sirkulasi udara yang baik dan mendapat sinar matahari.
2. Pastikan jaga jarak di dalam ruangan dan hindari ruangan yang terlalu banyak orang.
3. Selalu pakai masker, selama masih berada di luar rumah atau di tempat umum termasuk di ruangan kantor.
4. Hindari memegang permukaan benda yang kotor dan digunakan bersama dengan orang lain. Segera mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer bila telanjur memegang permukaan benda tersebut. Jangan menyentuh mata, hidung dan mulut dengan tangan yang terkontaminasi. Ingat, mata pun memiliki saluran langsung menuju ke saluran pernafasan. Artinya mata bisa menjadi jalur masuknya virus SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 ini.
5. Bersihkan permukaan-permukaan benda yang ada di sekitar ruangan dengan cairan disinfektan secara teratur.

Saudara-saudari, tips tambahan dari saya adalah harus disiplin menggunakan masker saat berada di luar rumah. Saya ulangi pemakaian masker itu harus digunakan dengan benar, pastikan tidak memegang bagian luar, pastikan hanya memegang tali saat mencopot masker, tidak diturunkan ke dagu apalagi jarang mengganti masker. Ingat, ganti masker setiap 4 jam sekali atau apabila basah atau lembab. Ini penting sekali diperhatikan agar terhindar dari infeksi kuman yang menempel pada masker. Maka semua orang wajib menggunakan masker, meskipun tidak memiliki gejala penyakit atau merasa sehat. Beberapa penelitian dan tim pakar menyarankan, penggunaan air purifier dan atau lampu dengan sinar ultraviolet C itu juga akan membantu mengurangi risiko penularan.

Saudara-saudari, tetap tenang tidak perlu panik dan ketakutan berlebihan. Namun haru tetap waspada, ikuti terus perkembangan terkini informasi mengenai COVID-19 dan setop penyebaran hoax atau berita lama yang sudah tidak up to date lagi atau sudah tidak relevan lagi. Selalu periksa tanggal dibuatnya informasi atau berita tersebut, narasumber yang dikutip atau sumber rujukan informasi tersebut sebelum Anda menyebarluaskannya. Karena ingat, akan selalu ada perkembangan terkini. Maka pastikan cek ulang informasi melalui covid19.go.id dan sumber resmi pemerintah lainnya.

Solusi yang komprehensif dalam menata ruang dimana kita beraktivitas bagi kita semua yang sudah produktif sangat penting. Maka jagalah keamanan diri dan lingkungan sekitar kita, salam sehat dari saya. Untuk selanjutnya saya persilakan Bapak dr Achmad Yurianto untuk membacakan kinerja data hari ini.

dr Achmad Yurianto

Saudara-saudara, hari ini sebelum saya menyampaikan kinerja data ada beberapa hal penting yang perlu kami sampaikan, ada beberapa hal penting yang perlu kami sampaikan di saudara-saudara sekalian. Pertama adalah bahwa pada tanggal 13 Juli 2020 kemarin telah ditandatangani oleh Menteri Kesehatan keputusan Menteri Kesehatan tentang pedoman pencegahan dan pengendalian Coronavirus Disease 19 atau COVID-19 dengan Nomor KMK.HK.01.07/Menkes/413/2020. Ini adalah revisi kelima yang kemudian mencabut KMK.247 tentang revisi keempat.

Revisi ini adalah serial yang kita gunakan sebagai pedoman di dalam pencegahan dan pengendalian COVID-19 dan diharapkan bisa menjadi pedoman bagi pengendalian COVID-19 ini baik oleh pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten kota. Kemudian juga pedoman bagi seluruh fasilitas kesehatan yang ada di Tanah Air, termasuk juga pedoman bagi seluruh tenaga kesehatan, termasuk semua pihak yang terkait dengan upaya pengendalian COVID-19.

Ada 9 bab di dalam pedoman ini sama dengan pedoman yang lalu. Namun secara prinsip ada beberapa perbedaan mendasar yang sudah barang tentu kita akan segera sosialisasikan secara terus menerus, kita awal serial dengan melalui daring pada besok pagi dan siang. Kemudian berturut-turut sampai dengan hari Selasa minggu depan yang akan kita hadirkan seluruh kabupaten, dinas kesehatan kabupaten kota dan para pihak yang terkait lainnya.

Di dalam bab ketiga tentang survei epidemiologi, kita menggunakan beberapa definisi operasional yang baru. Diantaranya, kita tidak lagi menggunakan definisi operasional yang ada direvisi 4 dengan istilah orang dalam pemantauan, pasien dalam pengawasan, orang tanpa gejala, kasus konfirmasi, kita akan ubah menjadi kasus suspect, kasus probable, kemudian kita juga akan definisikan tentang kasus konfirmasi, kemudian kontak erat, pelaku perjalanan, discarded, selesai isolasi dan kematian. Tentunya Ini akan memiliki pengaruh terhadap sistem pelaporan yang nantinya akan kita lakukan di hari-hari berikutnya.

Secara prinsip dan mendasar tidak ada perubahan di dalam kaitan dengan kita mengidentifikasi kasus ini tetap dengan menggunakan basis penegakan diagnosa, pemeriksaan antigen dengan real time PCR atau menggunakan TCM. Selalu lagi ini adalah berbasis pada pemeriksaan antigen, bukan melakukan pemeriksaan antibodi. Oleh karena itu saudara-saudara sekalian secara garis besar nanti secara terus menerus kita akan sampaikan bahwa kasus suspect itu ada 3 kriteria di antaranya adalah kasus infeksi saluran pernafasan yang akut di mana di dalam riwayat penyakitnya dalam 14 hari sebelum sakit dia atau orang yang bersangkutan berasal atau tinggal di daerah yang sudah terjadi lokal transmission atau penularan lokal. Maka kita masukan ini di dalam kelompok suspect.

Kemudian kedua, dalam 14 hari terakhir pernah kontak dengan kasus yang sudah terkonfirmasi positif atau kontak dengan kasus probable. Kontak dalam hal ini adalah kontak dekat, kontak dekat kurang dari 1 meter tanpa pelindung dengan waktu sekitar lebih dari setengah jam dan seterusnya. Maka ini juga kita masukkan di dalam kelompok kasus suspect atau kemudian infeksi saluran pernafasan atas yang berat dan harus di rawat di rumah sakit dan tidak kita temukan penyebabnya secara spesifik yang meyakinkan bahwa ini bukan penyakit COVID. Artinya kita curiga bahwa ini adalah COVID, maka kita masukan ini di dalam kelompok suspect. Kalau kita lihat pada revisi keempat, maka semua kasus PDP adalah kasus suspect, bahkan kasus ODP dimana ada keluhan ispa dan pernah kontak dengan kasus terkonfirmasi positif itu pun masuk di dalam kasus suspect.

Kemudian kedua adalah kasus probable, ini adalah penderita dengan infeksi saluran pernafasan berat disertai dengan gangguan pernafasan ARDS atau kemudian meninggal yang klinisnya meyakinkan bahwa ini adalah COVID, itu bisa kita dapat dari gambaran ronsen paru misalnya, kita dapatkan dari gambaran hasil pemeriksaan laboratorium darah misalnya dan ini belum terkonfirmasi pemeriksaan RT-PCR. Maka ini kita masukan di dalam kasus probable. Oleh karena itu, kasus probable ini adalah kasus yang klinis kita yakini COVID, kondisinya dalam keadaan berat dengan respiratori akut, respiratori Disresindrum ARDS atau ISPA berat dengan gangguan pernafasan yang sangat terlihat. Namun belum dilakukan pemeriksaan laboratorium untuk menegakkan diagnosa COVID melalui RT-PCR, ini adalah kasus probable.

Berikutnya adalah kontak erat, ini artinya kontak dengan konfirmasi kasus konfirmasi positif atau dengan kasus probable kita masukan di dalam kelompok kontak erat. Kemudian kasus konfirmasi ini tentunya sudah melalui pemeriksaan PCR dan hasilnya positif bisa dengan gejala simtomatis atau tanpa gejala asimtomatis. Ini adalah termasuk di dalam kelompok pasien yang konfirmasi. Oleh karena itu saudara-saudara basis perhitungan ini yang kemudian akan kita gunakan mulai hari ini untuk melakukan pelaporan data COVID-19.

Hari ini kita telah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 23.001 spesimen, sehingga total spesimen yang kita periksa hari ini adalah 1.097.468 spesimen. Dari jumlah ini kita mendapat kasus terkonfirmasi positif sebanyak 1.591 orang, sehingga totalnya kita sekarang sudah mencapai 78.572 orang. Mari kita lihat sebaran kasus yang kita dapatkan pada hari ini kasus terkonfirmasi. Pertama adalah Jawa Timur hari ini melaporkan 353 kasus baru dan 352 sembuh. Kemudian DKI Jakarta 268 kasus baru dengan 120 sembuh, Sulawesi Selatan 197 kasus baru dan 144 sembuh, Kalimantan Selatan 161 kasus baru dan 54 sembuh, Sumatera Utara 130 kasus baru dengan 20 sembuh, Bali 101 kasus baru dengan 64 sembuh, Jawa Tengah dengan 80 kasus baru 30 sembuh, Jawa Barat 74 kasus baru dan 28 sembuh.

Demikian seterusnya hari ini ada 20 provinsi yang melaporkan kasus baru di bawah 10. Bahkan ada 5 provinsi yang hari ini melaporkan tidak ada penambahan kasus di antaranya Kalimantan Barat tidak ada kasus baru dan melaporkan 13 sembuh. Kemudian Kalimantan Utara, Lampung, Maluku, NTT semua tidak ada laporan kasus baru. Total kasus sembuh yang kita dapatkan hari ini adalah 947 orang, sehingga kemudian sembuh menjadi 37.636 orang. Dilaporkan 54 orang meninggal, sehingga totalnya menjadi 3.710 orang. Dengan pemahaman yang baru pada revisi kelima, maka kita dapatkan kasus suspek sebanyak 46.701 orang. 461 kabupaten kota yang terdampak di 34 provinsi.

Saudara-saudara, ini data kita hari ini. Oleh karena itu kita masih tetap harus meyakini bahwa proses penularan masih tetap saja terjadi. Ini disebabkan karena memang protokol kesehatan belum dijalankan dengan baik. Kami mengingatkan kembali gunakan masker, pada saat berada di alat transportasi massal, public transport. Upayakan Anda memakai masker menjaga jarak dan tidak berbicara, tidak makan, tidak minum di dalam kendaraan umum atau di dalam kereta.

Kemudian patuhi betul penggunaan masker yang baik yang benar, masker menjadi sesuatu yang sangat kita butuhkan hari ini. Oleh karena itu pilihlah masker yang membuat kita nyaman sehingga kita merasa betul-betul bisa terlindung dan bisa melindungi diri dengan terus menerus. Menggunakan masker yang membuat tidak nyaman akan membuat kita berkali-kali berusaha untuk memperbaiki letak masker menurunkan masker dagu, menaikkan lagi dan seterusnya. Ini memberikan resiko yang besar untuk penularan.

Oleh karena itu pilihlah masker yang nyaman untuk kita, saat ini sudah cukup banyak masker yang ada di pasaran baik masker kain, maupun masker kertas yang digunakan sekali pakai ini bisa kita pilih. Prasyaratnya adalah gunakan dengan benar. Ini menjadi yang perlu kita atensi bersama karena sekarang kesedaran menggunakan masker kami lihat sudah mulai cukup bagus. Namun masih banyak kita lihat menggunakannya tidak dengan cara yang benar. Ingat bahwa dengan mulai beraktivitas, dengan mulai bekerja di ruangan kerja yang selama ini kita gunakan, dengan orang yang cukup banyak dengan ventilasi yang kurang baik, dengan sirkulasi udara yang kurang baik ini memberikan risiko yang tinggi. Kita selama ini terlalu merasa nyaman dengan udara yang dingin, hanya berpikir ruangan yang ber-AC. Tetapi tidak pernah berpikir ruangan yang udaranya bersirkulasi dengan baik. Saat ini saatnya kita mulai berpikir dengan membiasakan diri untuk hal-hal yang mengurangi risiko penularan.

Saudara-saudara, adaptasi kebiasaan baru sebuah keniscayaan, harus kita jalankan, tidak ada pilihan untuk kita. Karena penyakit ini masih ada dan masih terus ada di wilayah sekitar kita. Kita tidak bisa berharap sepenuhnya untuk kepastian kapan vaksin ini akan kita dapatkan. Tidak ada yang bisa memberikan jaminan bahwa bukan depan, bahwa 2 bulan lagi vaksin sudah bisa kita dapatkan. Oleh karena itu saudara-saudara patuhi protokol kesehatan, ini kunci kita untuk mampu beradaptasi dan kita bisa produktif tapi aman dari COVID-19. Kita pasti bisa melakukannya, terima kasih selamat sore.

Halaman 2 dari 3
(fas/jbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads