Pemerintah kembali mengumumkan perkembangan kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Per hari ini, ada penambahan 1.282 kasus positif Corona, sehingga total menjadi 76.981 kasus.
"Hari ini kita memeriksa 13.100 spesimen, dari pemeriksaan 13.100 spesimen ini total yang sudah kita lakukan pemeriksaan adalah sebanyak 1.074.467 spesimen. Jumlah ini kita dapatkan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 1.282 orang, sehingga total menjadi 76.981 orang," kata juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19, dr Achmad Yurianto, dalam akun YouTube BNPB, Senin (13/7/2020).
Yuri menambahkan, ada 9 provinsi yang hari ini dilaporkan tidak ada kasus baru sama sekali. Kesembilan provinsi itu ialah Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan untuk Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro mengatakan hingga kini sudah lebih dari 12 juta penduduk di seluruh belahan dunia terpapar virus Corona dengan kasus terbanyak di wilayah Benua Amerika. Menurutnya, virus ini bukan saja berdampak pada bidang kesehatan saja, melainkan juga berdampak negatif terhadap kehidupan sosial dan ekonomi.
"Ada jutaan saudara kita kehilangan pekerjaan dan situasi tersebut nantinya akan mengancam asupan gizi yang kemudian mengganggu stamina tubuh, mempengaruhi kondisi fisik dan mental dan akhirnya mempengaruhi kesehatan mereka. Oleh karena itu, aktivitas masyarakat harus kembali ditingkatkan tentunya dengan protokol kesehatan yang tepat," katanya.
Tonton video 'Tambah 1.282, Kasus Covid-19 di Indonesia Jadi 76.981':
Berikut pernyataan lengkap pemerintah terkait Corona pada 13 Juli 2020:
dr Reisa Broto Asmoro
Selamat sore saudara-saudari. Per hari Minggu kemarin sudah lebih dari 12.500.000 orang terkonfirmasi positif COVID-19 di seluruh dunia Sedihnya lebih dari setengah juta diantara mereka termasuk yang ada di Indonesia meninggal dunia. Negara-negara dengan kasus positif dan fatalitas tertinggi terdapat di belahan dunia di Amerika, seperti Amerika Serikat, Brasil, dan Peru. Di luar wilayah yang disebut WHO sebagai The Americas ada juga seperti India, dan Rusia dengan kasus dan jumlah kematian yang tinggi.
Saudara-saudari negara kita bukanlah negara dengan kasus terbesar atau kematian terbanyak karena COVID-19, meski ini bukan berarti kita jadi lengah dan mulai tidak waspada. Sama seperti negara lainnya di dunia tantangan yang dihadapi Indonesia setelah 4 bulan menghadapi pandemi adalah menekan lonjakan kasus dan mencegah agar pasien COVID-19 tidak membanjiri fasilitas kesehatan dan memberikan beban tambahan kepada tenaga medis kita. Alhamdulillah berkat kerja keras tanpa henti dari semua bagian masyarakat dengan semangat bela negara dan gotong royong hari ini kita berhasil menyembuhkan lebih banyak orang, lebih dari 35.600 orang sudah pulih kembali. Angka kesembuhan kita mencapai sekitar 50 persen dari seluruh total kasusnya.
Saudara-saudari harus kita cermati adalah COVID-19 juga memberi dampak negatif kepada kehidupan sosial ekonomi, ada jutaan saudara kita kehilangan pekerjaan dan situasi tersebut nantinya akan mengancam asupan gizi yang kemudian mengganggu stamina tubuh, mempengaruhi kondisi fisik dan mental dan akhirnya mempengaruhi kesehatan mereka. Oleh karena itu, aktivitas masyarakat harus kembali ditingkatkan tentunya dengan protokol kesehatan yang tepat. Inilah yang kita sebut dengan adaptasi kebiasaan baru. Sebagaimana umumnya beradaptasi kebiasaan baru sebagian kita ada yang lebih cepat, sebagian membutuhkan waktu yang lebih. Sekali lagi karena luas wilayah dan kepadatan setiap provinsi, kabupaten-kota kita semua berbeda-beda.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari perubahan dalam zonasi resiko COVID-19 per tanggal 5 Juli 2020 atau minggu lalu presentasi zona hijau atau wilayah tanpa kasus terkonfirmasi naik dari minggu sebelumnya, sebanyak 20,2 persen dari seluruh 514 kabupaten dan kota di Indonesia masuk kategori hijau. Sedangkan presentasi zona lain adalah sebesar 34 persen berada di wilayah resiko rendah atau zona kuning, 35 persen zona resiko sedang atau orange, dan hanya 10,7 persen zona resiko tinggi atau merah. Ada 104 kabupaten kota yang masuk dalam zona hijau, 61 tidak terdampak dan 43 kabupaten kota tidak ada kasus baru. 175 kabupaten dengan resiko rendah 180 kabupaten kota dengan resiko sedang, dan 55 kabupaten kota dengan resiko tinggi. Berdasarkan data Kemenkes ada 5 provinsi yaitu Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, NTT tidak ada penambahan kasus per tanggal 12 Juli dari hari Minggu kemarin.
Saudara-saudari, adaptasi kebiasaan baru memang banyak manfaatnya dan tentunya ini sangat harus kita perhatikan karena produktivitas harus tetap berjalan. Ratusan juta rakyat Indonesia lainnya masih terus beraktivitas dan tentunya harus dengan aman dan selamat dari ancaman penyakit apapun termasuk COVID-19. Patuhi protokol kesehatan dengan menjaga jarak, memakai masker dengan benar, mencuci tangan sesering mungkin dan sangat baik apabila menggunakan sabun dan air mengalir selama paling sedikit 20 detik. Wabah COVID-19 belum berakhir, kita bisa memutus rantai penularan. Maka mari kita contoh mereka yang berhasil membuat zona hijau dengan 3 jurus jitu:
1. Kerja keras dan pengawasan ketat oleh gugus tugas daerah dan seluruh pimpinan daerah;
2. Kedisiplinan dan kepatuhan seluruh anggota masyarakat tanpa kecuali;
3. Kesadaran bahwa daerah hijau akan membuat masyarakat lebih produktif, namun tetap aman COVID-19.
Kerja sama dan gotong royong untuk mensehatkan wilayah kita pasti kita akan bisa melakukannya. Oleh karena itu tetap semangat, kita pasti bisa, Indonesia pasti bisa. Untuk selanjutnya melaporkan kinerja harian, saya akan mempersilakan Bapak Achmad Yurianto.
dr Achmad Yurianto
Saudara-saudara hari ini kembali kami akan melaporkan update data terkait dengan penanganan COVID-19 tentunya di bidang kesehatan. Hari ini kita memeriksa 13.100 spesimen, dari pemeriksaan 13.100 spesimen ini total yang sudah kita lakukan pemeriksaan adalah sebanyak 1.074.467 spesimen. Jumlah ini kita dapatkan kasus terkonfirmasi positif sebanyak 1.282 orang, sehingga total menjadi 76.981 orang. Kalau kemudian kita perhatikan sebaran kasus ini pertama DKI Jakarta hari ini melaporkan 281 kasus baru dengan 208 sembuh. Kemudian Jawa Timur 219 kasus baru dengan 268 kasus sembuh, Sulawesi Selatan 124 kasus baru dengan 259 sembuh. Kemudian Jawa Tengah 100 kasus baru dengan 30 sembuh, Papua 98 kasus baru dengan 9 sembuh, Jawa Barat 83 kasus baru dengan 19 sembuh. Kasus di bawah 10 dilaporkan oleh 19 provinsi, sementara ada 9 provinsi yang hari ini tidak melaporkan kasus baru sama sekali. Diantaranya adalah Aceh, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sulawesi Tengah, Papua Barat, dan NTT. Total kasus sembuh yang hari ini dilaporkan adalah 1.051 orang sembuh, sehingga akumulasi totalnya 36.689. 50 orang dilaporkan meninggal hari ini, sehingga totalnya 3.656 orang.
Saudara-saudara, kita masih melakukan pemantauan pada kasus ODP sebanyak 33.504 orang. Sementara kasus PDP yang masih kita pantau secara ketat adalah 13.439 orang. Ini harus kita sadari bahwa kasus dari hari ke hari masih bertambah karena masih ada sumber penularan yang berada di tengah masyarakat yang kemudian tidak menyadari bahwa dirinya menularkan ke orang lain. Kasus positif yang kita dapatkan dalam beberapa minggu terakhir ini adalah kasus yang kita dapatkan dari hasil tracing yang dilakukan secara masif dengan disertai upaya pemeriksaan laboratorium secara masif. Sehingga sebagian besar kasus yang kita dapatkan adalah kasus-kasus yang tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit. Mereka harus melaksanakan isolasi secara mandiri di rumah, ini yang harus kita awasi agar mereka bisa menjalankan dengan baik, bisa menjalankan secara lebih ketat dan disiplin. Agar dalam 14 hari melakukan isolasi mandiri bisa didapatkan hasil yang baik dan hasilnya negatif.
Saudara-saudara masih banyak masyarakat di sekitar kita yang belum menjalankan protokol kesehatan dengan baik, kita masih memperhatikan banyak sekali yang belum secara disiplin dan konsisten untuk menggunakan masker, ini jadi salah satu penyebab penambahan kasus akan terus menerus terjadi. Tidak menggunakan masker, tidak menjaga jarak, oleh karena itu kami mengingatkan sekali lagi bahwa upaya untuk mengendalikan sebaran ini kuncinya ada di kita, kuncinya ada dikesungguhan kita mematuhi protokol kesehatan, menjaga jarak setidak-tidaknya 1-2 meter dengan orang lain. kemudian menggunakan masker secara benar, kita harus meyakini bahwa menggunakan masker harus dilakukan, sekalipun berada di tengah orang-orang yang sudah kita kenal. Merasa di tengah-tengah kolega kita, rekan kerja kita yang setiap hari sudah kita kenal tetap gunakan masker. Karena kesalahan justru terjadi di tempat seperti itu, kita tidak tahu siapa yang terkena kemudian membawa virus ini yang berada di sekitar kita. Oleh karena itu, gunakan masker, mencuci tangan dengan menggunakan sabun dan air mengalir sesering mungkin.
Patuhi etika upayakan kalau berada di kendaraan umum, di transportasi masal upayakan semaksimal mungkin disamping menggunakan masker dan menjaga jarak jangan berbicara, jangan makan, jangan minum di dalam kendaraan umum karena ini akan membuat kita menjadi lengah, oleh karena itu jaga jarak. Apabila kita harus berbicara dengan orang lain upayakan tetap menjaga jarak dan tidak berusaha untuk mendekat ke arah orang yang kita ajak bicara, gunakan masker dan patuhi untuk menjaga kondisi ruangan kerja kita memiliki sirkulasi udara yang baik. Kami memberikan beberapa contoh yang mungkin lebih mudah bahwa penularan ini bisa dilakukan oleh droplets yang ukurannya kecil yang bisa melayang di udara dalam waktu relatif lama, apalagi ruangan itu tanpa sirkulasi udara sama sekali. Bisa kita ibaratkan seperti asap rokok, apabila berada dalam 1 ruangan yang sirkulasi udaranya tidak bagus, meskipun kita gunakan pelindung wajah tanpa menggunakan masker maka kita tetap mencium bau asap itu.
Oleh karena itu kuncinya adalah gunakan masker, gunakan yang baik, pilih masker yang nyaman untuk kita gunakan, yang masih memiliki rongga antara lobang hidung dengan masker, jangan yang ketat menutup mulut dan hidung. Ini membuat kita nggak nyaman dan kemudian kita tidak bisa bertahan lama menggunakan masker ini, gunakan masker yang memiliki rongga yang cukup antara hidung dengan masker. Kita bisa mencontoh desain masker bedah misalnya masih memberikan ruang dimana kita bisa berbicara dengan nyaman tanpa menyebabkan maskernya turun. Oleh karena itu pilih masker yang tepat, masker kain pun bisa digunakan asal desainnya tepat.
Saudara-saudara inilah yang harus sekali lagi kita jalankan, gunakan masker. Penggunaan masker ini akan sangat efektif untuk mencegah kita tidak tertular COVID-19, gunakan masker dengan baik dan konsisten. Jangan merasa karena berada di orang-orang yang sudah kita kenal dengan baik, karena merasa berada di sekitar yang merupakan kolega kita kerja maka kita aman, tetap gunakan masker. Sepanjang kita bekerja dan sepanjang kita berada di luar rumah. Ini yang bisa kita lakukan, dan pasti bisa melakukan ini dengan baik, terima kasih selamat sore.