Para siswa di Jakarta memulai tahun ajaran 2020/2021 dengan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) secara daring. Ini karena sekolah di Jakarta belum boleh buka akibat pandemi Corona.
MPLS di Jakarta diawali dengan upacara bendera. Upacara dilakukan secara daring dan para siswa mengikuti dari rumah masing-masing dengan tetap memakai seragam.
Orang tua (ortu) bernama Sri Sulastri (44) memiliki dua orang anak yang saat ini duduk di jenjang SD dan SMA. Dia mengatakan anaknya yang baru masuk di jenjang SMA tetap melakukan MPLS secara daring dengan menggunakan seragam sekolah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Online di rumah. Memang dua-duanya tadi pakai baju seragam sekolah," kata Sri saat dihubungi Senin (13/7/2020).
Tak hanya berseragam, anaknya yang berada di jenjang SMA juga tetap melakukan upacara secara online dari rumah. Menurutnya, anaknya telah bersiap sejak pukul 06.00 WIB pagi untuk bersekolah di hari pertama.
"Dari tadi, dari jam 7 mulainya. Tapi memang absensinya itu mulainya jam 6 sudah standby anaknya, sudah ada form-nya untuk mengisi absensi gitu. Terus jam 7 tadi sudah mulai, ada seperti upacara juga gitu. Senin kan upacara gitu," ujar Sri.
"(Upacara secara) Online. Tapi saya nggak lihat di laptop anak saya. Tapi cuma ada suara lagu kebangsaan Indonesia," sambungnya.
Orang tua bernama Anis (52) mengatakan anaknya juga masih melakukan pembelajaran secara daring. Menurutnya, anaknya yang baru masuk di jenjang SMA juga mengenakan seragam di hari pertama masuk sekolah.
"(Pakai) seragam sekolah asal" kata Anis saat dihubungi.
Anis mengatakan di hari pertama sekolah, anaknya masih melakukan kegiatan MPLS. Menurutnya, pelaksanaan MPLS secara daring berjalan tanpa kendala.
"(Anaknya) sendiri. Kan perkenalan wali kelas sama perkenalan teman-teman. Nggak ada (kendala). Alhamdulilah sih lancar. Sekolahnya zoomnya juga lancer," ujar Anis.
Ortu bernama Sufriadi (37) pun mengatakan hal yang serupa. Anaknya yang berada di jenjang pendidikan SMP juga diminta menggunakan seragam meskipun pembelajaran dilakukan secara daring.
"Betul. Jadi anak dapat dari sekolahnya mewajibkan anaknya memakai seragam sekolah asalnya. Berarti sekolah yang SD. Jadi lengkap atributnya pakai topi, pakai dasi, seperti itu," kata Sufriadi.
Menurutnya, pelaksanaan hari pertama sekolah dilakukan hanya sebatas MPLS. Pelaksanaan kegiatan tersebut pun masih dilakukan melalui WhatsApp (WA) grup.
"Tapi untuk MPLS nya ini tadi belum menggunakan daring hanya gunakan WA aja. Jadi lapor diri, absen lewat foto dan dikirim lewat WA grup," imbuhnya.
Sufriadi juga mengatakan pelaksanaan MPLS yang hanya dilakukan melalui grup WA merupakan suatu kendala terendiri. Menurutnya, seharusnya MPLS dilakukan dengan menggunakan secara konferensi video agar anaknya dapat melihat sekolah dan teman-temannya secara online.
"Kendalanya sih sebenarnya komunikasinya ya. Jadi artinya.. apa ya.. dibilang kan katanya daring gitu ya, kalau daring harusnya kan tatap mukanya kan lewat daring seperti itu. Tapi kan ini hanya absen lewat foto jadi artinya daringnya ya secara teks aja. Jadi tidak ketemu tatap muka gurunya, teman-teman barunya. Jadi kendalannya di situ," ujar Sufriadi.
Seperti diketahui, hari ini adalah awal tahun ajaran baru 2020/2021. Sekolah yang berada di zona hijau boleh memulai kembali pembelajaran tatap muka, namun sekolah di zona lainnya masih melakukan pembelajaran secara daring.