Wali Kota (Walkot) Bogor Bima Arya mengungkapkan skenario mencegah antrean penumpang KRL di Stasiun Bogor mengular, yakni penambahan jadwal keberangkatan kereta dan penyediaan bus gratis. Bima mengakui penyediaan bus gratis membantu mengurai antrean di Stasiun Bogor.
"Yang pertama, kereta ditambah dua (jadwal keberangkatan) di awal, (pukul) 03.15 WIB dan (pukul) 03.45 WIB. Kemudian ada 150 bus yang disiapkan. Ada 75 (bus) dari Kemenhub (Kementerian Perhubungan), 75 dari Pemprov DKI Jakarta, (dan) 10 di pul Damri. 140 (bus) di sini (Stasiun Bogor), dan kita sangat membantu untuk mencairkan penumpang," kata Bima di Stasiun Bogor, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (13/7/2020).
Menurut Bima, pada Senin pekan lalu penumpang KRL di Stasiun Bogor harus mengantre sekitar dua jam supaya bisa ke peron. Hari ini, sebut dia, penumpang cukup mengantre selama 30 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya lihat di dalam (Stasiun Bogor) rata-rata antre 30 menit, ya, Minggu lalu (penumpang KRL antre) sampai 2 jam. Kalau sekarang sepertinya akan kurang dari 30 menit, ya, sampai di dalam itu. Jadi sangat membantu ini (penyediaan bus)," ujarnya.
Bima mengatakan bus gratis yang disediakan setiap Senin saja. Sebab, penumpang KRL pada Senin lebih banyak dibandingkan hari lain.
Ketua DPP PAN itu berharap agar kondisi Stasiun Bogor tetap seperti sekarang ini pada hari berikutnya. Namun, Bima menjelaskan upaya bus gratis dan penambahan jadwal kereta api ini bukan skenario permanen.
"Untuk ke depannya, sebelum ada solusi permanen, setiap Senin mudah-mudahan bisa seperti ini. Nanti kami laporkan kepada Pak Menko, pada Pak Menhub, ya, seperti ini (kondisi Stasiun Bogor). Tapi, kita tentu akan mematangkan skenario permanen, ya," pungkas Bima.
Terpantau di Stasiun Bogor pagi ini, Senin (13/7/2020) pagi ini, antrean hanya di sekitaran gate elektronik. Tidak ada antrean di koridor dan parkiran Stasiun Bogor.
(zak/zak)