Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberi perhatian terkait peningkatan kasus baru di wilayahnya. Sebagian besar kasus baru kebanyakan adalah orang tanpa gejala (OTG) yang perlu diwaspadai.
"Tapi saya perlu ingatkan kepada semua, 66 persen dari (kasus baru) yang kita temukan adalah OTG (orang tanpa gejala). Orang yang dia tidak sadar bahwa dia sudah terekspos. Artinya, kalau saja mereka tidak kami datangi, tim puskesmas tidak melakukan testing, barangkali yang bersangkutan tidak pernah merasa bahwa positif, bahwa dia membawa virus COVID-19," ucap Anies Baswedan dalam video '12 Jul 2020 Gub Anies Baswedan Update Perkembangan Penanganan Covid-19' di akun YouTube Pemprov DKI Jakarta, seperti dilihat detikcom, Minggu (12/7/2020).
Atas dasar itu, Anies meminta masyarakat tetap waspada. Mungkin masih ada orang dengan gejala positif di masyarakat tapi tidak menyadarinya.
"Inilah sebabnya mengapa kita harus ekstrahati-hati. Berbeda kalau positif yang kita temukan adalah yang sakit, yang datang ke rumah sakit, datang ke puskesmas. Tidak! Ini 66 persen adalah orang yang kita temukan karena kita melakukan testing (dengan active case finding)," ucap Anies.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tonton video 'Tambah 1.681 Kasus Baru Corona, Ini Sebaran':
Saat ini terjadi penambahan kasus positif di DKI Jakarta sebanyak 404 kasus. Sejak 4 Juni 2020 atau masa perpanjangan PSBB masa transisi, terdapat 6.748 kasus baru.
"Jadi saya ingin mengingatkan kepada semua warga Jakarta harus ekstrahati-hati. Jangan anggap enteng. Jangan merasa kita sudah bebas dari COVID-19. Karena nanti, kalau kondisi ini berlangsung terus, bukan tidak mungkin kita akan kembali ke situasi sebelum ini. Karena itulah saya ingin menyampaikan kepada semuanya, ada titik-titik yang harus diwaspadai," ujarnya.
Sebelumnya, perkembangan rasio antara jumlah kasus yang terkonfirmasi positif atau positivity rate kasus virus Corona (COVID-19) di wilayahnya. Ada peningkatan drastis yang harus harus jadi perhatian.
"Sebagai catatan, tanggal 4-10 Juni di Jakarta kita melakukan 21.197 orang di tes dan positivity rate-nya 4,4 persen. Lalu tanggal 11-17 Juni, 27.091 orang dites tingkat positivity rate-nya 3,1. Lalu 18-24 Juni ada 29.873 orang yang dites, positivity rate-nya 3,7 persen," ucap Anies.
"Kemudian 25 Juni-1 Juli ada 31.085 orang yang dites PCR, kemudian positivity rate-nya 3,9 persen. Lalu 2-8 Juli ada 34.007 orang, positivity rate-nya 4,8 persen. Tapi hari ini angka positivity rate itu menjadi 10,5 persen, melonjak dua kali lipat," ujarnya.