Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor 2 menjadi klaster baru penyebaran COVID-19 setelah sejumlah santri diketahui positif COVID-19. Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid menyayangkan sikap Bupati Ponorogo Ipong Muchlissoni yang menyalahkan santri karena tidak melengkapi surat keterangan rapid test.
Jazilul memahami sikap Ipong didasari adanya kewajiban bagi santri yang kembali pesantren untuk menjalani rapid test. Namun, menurutnya, kewajiban rapid test itu akan membebani orang tua karena harus mengeluarkan biaya cukup besar.
"Tapi jangan seolah-olah menyalahkan santri, orang tua santri, dan pengasuh pesantren," kata Jazilul dalam keterangannya, Minggu (12/7/2020).
Jazilul berharap Pemerintah Kabupaten Ponorogo membantu santri menjalani rapid test, dengan menyubsidi atau menggratiskan biayanya. Sebab, di masa pandemi COVID-19, besar kemungkinan pendapatan para orang tua santri menurun, sehingga kewajiban rapid test akan membebani mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum lagi dengan kebutuhan lain, seperti buku, seragam, dan uang asrama," imbuhnya.
Pria asal Gresik, Jawa Timur, itu mengungkapkan subsidi rapid test sangat mungkin dilakukan karena penyerapan anggaran di Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan masih tergolong rendah.
"Kalau masih rendah penyerapan anggarannya, kenapa tidak dialokasikan sebagian untuk para santri. Misalnya dengan mendirikan pelayan rapid test gratis untuk para santri," sebut Jazilul.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Ponorogo bisa dapat bekerja sama dengan pemerintah kabupaten atau kota dan provinsi dari asal santri ihwal penyediaan fasilitas rapid test. Sinergi antara pemerintah kabupaten/kota, provinsi, dan pusat juga penting untuk menyeragamkan program penananganan COVID-19.
"Agar program yang ada bisa dijalankan sesuai rencana dan terintegrasi," lanjut Jazilul.
Jazilul mengungkapkan bantuan fasilitas kesehatan dalam pencegahan COVID-19 di pesantren sedang diperjuangkan dan telah mendapatkan respons positif dari pemerintah.
"Syukur aspirasi kita sudah ditanggapi Istana," ujar Jazilul.
Tonton video 'Kisah Pramugari Kereta Api yang Dirumahkan di Masa Pandemi Corona':