NasDem dan PPP Minta Partai Berkarya Tak Seret-seret Jokowi di Urusan Internal

NasDem dan PPP Minta Partai Berkarya Tak Seret-seret Jokowi di Urusan Internal

Mochamad Zhacky - detikNews
Minggu, 12 Jul 2020 15:58 WIB
Partai Berkarya
Foto: Logo Partai Berkarya
Jakarta -

Partai NasDem dan PPP meminta Partai Berkarya tidak menyeret-nyeret Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke urusan internal. Kedua partai koalisi pemerintahan Presiden Jokowi itu mengimbau agar Berkarya menyelesaikan masalah internal mereka terlebih dahulu.

"Selesaikan dulu deh internalnya Berkarya sendiri. Kemudian mengenai dukungan, saya pikir jangan kemudian dukungan itu mem-fait accompli dengan pemerintah," kata Waketum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Minggu (12/7/2020).

Pernyataan tersebut disampaikan Ahmad tak lepas dari keputusan Munaslub Berkarya yang menyatakan dukungannya pemerintahan Presiden Jokowi. Ahmad menilai dukungan kepada pemerintahan Jokowi merupakan kewajiban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau dukungan itu, bagi kita siapa pun, ya, memang seharusnya seperti itu bahwa Pak Jokowi ini presiden terpilih, dan kemudian kita berkewajiban untuk mendukung, semua warga tentunya," sebutnya.

Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad AliWaketum Partai NasDem Ahmad Ali (Ari Saputra/detikcom)

Ahmad menilai dukungan Berkarya tidak menguatkan koalisi pemerintahan karena partai besutan Tommy Soeharto itu tidak memiliki kursi di DPR. Anggota DPR itu menegaskan pemerintah tidak memiliki kepentingan dengan Berkarya.

ADVERTISEMENT

"Apakah menguatkan koalisi? Kan Berkarya nggak ada kursinya, nggak ada di parlemen. Bagaimana menguatkan koalisi? Justru akan menggeser konflik," tutur Ahmad.

"Pemerintah nggak ada urusan dengan Berkarya, nggak ada kepentingan dengan Berkarya, pemerintahan Jokowi nggak punya kepentingan apa-apa dengan Berkarya. Kami tentunya tidak ingin terjebak dalam persoalan itu. Sebaiknya, NasDem menyarankan selesaikan dululah masalah internal," imbuh dia.

Senada dengan Ahmad, Wasekjen PPP Achmad Baidowi meminta Berkarya menuntaskan dulu kisruh internalnya. Baidowi menuturkan stabilitas politik di Tanah Air masih terjaga karena sebagian besar fraksi di DPR masuk koalisi pemerintahan.

"Ya, selesaikan dulu masalah internal, baru setelah itu bermanuver ke sana ke sini. Kalau dukungan, silakan saja. Dukungan baru ada positifnya. Tapi sekarang posisi di parlemen sudah terkonsolidasi, sehingga stabilitas politik terjaga," jelas Baidowi.

Wasekjen PPP Achmad BaidowiWasekjen PPP Achmad Baidowi (Zhacky/detikcom)

PPP khawatir pernyataan dukungan Munaslub Berkarya akan berimbas buruk terhadap pemerintahan Jokowi. Politikus yang akrab dipanggil Awiek itu menekankan Jokowi tidak ikut campur dalam urusan internal Berkarya.

"Jangan sampai, kan bisa saja publik menilainya berbeda, dibilang Pak Jokowi cawe-cawe. Nggak ada itu (Pak Jokowi cawe-cawe)," tegas Awiek.

Sebelumnya diberitakan, Presidium Penyelamat Partai Berkarya tetap menggelar munaslub partai dan memutuskan Muchdi Pr menjadi ketua umum terpilih partai. Hasil munaslub itu juga mendukung pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin.

"Partai Berkarya mendukung pemerintahan di bawah kepemimpinan Presiden RI Bapak Jokowi dan Wakil Presiden RI Bapak KH Ma'ruf Amin sebagai pasangan dalam pilpres hasil Pemilu 2019 yang sah," kata Sekjen terpilih Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang dalam keterangan tertulisnya, Minggu (12/7).

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads