Tingginya curah hujan sepekan terakhir di Timika, Papua, membuat Sungai Iwaka meluap ke permukiman warga. Sedikitnya 250 keluarga rumahnya terendam banjir.
Pantauan di lapangan, usai dilanda banjir dua hari terakhir kondisi air di kampung tersebut nampak sudah surut. Warga tampak mulai membersihkan rumah mereka dari lumpur yang tertinggal di dalam rumah.
![]() |
Mama Magdalena menangis saat mengaku kepada wartawan tidak bisa makan dan tidur akibat musibah datang. Ibu dari 6 anak itu menyebut bulan setiap Juli-Agustus kawasan Iwaka menjadi langganan banjir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya harap pemerintah bisa bantu kami dengan membangun rumah panggung agar banjir tahunan ini bisa dilalui warga, terus kalau kami kena banjir begitu, coba pemerintah datang lihat kami kah," Harap Makdalena Arapauta.
Rumah bantuan pemerintah sudah dibangun, namun letak bangunan lebih rendah dari tinggi jalan di kampung . Selain itu, drainase tidak lambat mengalirkan air yang masuk ke permukiman.
Sekretaris Distrik Iwaka, Kharisma Simatupang, mengatakan sungai tidak bisa menampung debit air saat curah hujan tinggi setiap tahun. "Sebenarnya banjir ini sudah tahunan, di mana jika curah hujan tinggi sungai akan meluap. Untuk itu, saya sudah ajukan ke pimpinan untuk menormalisasi sungai, " Kata Kharisma
Mendengar kabar musibah banjir di Kampung Iwaka, Kodim 1710 dan Pemda Mimika bergerak menurunkan pasukan dan bantuan untuk membantu warga Iwaka, TNI-Polri mendirikan tenda darurat dan dapur umum untuk warga, tak cukup itu TNI juga menyiapkan bantuan bahan makanan untuk warga.
Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob didampingi Dandim 1710 Mimika Letkol Pio L Nainggolan mengatakan pihaknya akan melakukan upaya penanggulangan, seperti rencana normalisasi sungai ataupun hal lain yang lebih penting.
"Mereka minta dibangunkan rumah panggung, tapi itu belum menyelesaikan masalah, perlu pengkajian apa sebenarnya penyebab sungai-sungai meluap," Kata Johannes Rettob. Ditemui saat meninjau Iwaka.