Geledah 5 Lokasi terkait Suap Bupati Kutai Timur, KPK Sita Dokumen

Geledah 5 Lokasi terkait Suap Bupati Kutai Timur, KPK Sita Dokumen

Ibnu Hariyanto - detikNews
Jumat, 10 Jul 2020 11:20 WIB
Gedung KPK
Gedung KPK (Foto: Ari Saputra/detikcom)
Jakarta -

Penyidik KPK melanjutkan kegiatan penggeledahan di sejumlah tempat terkait kasus dugaan suap proyek infrastruktur yang menjerat Bupati Kutai Timur, Ismunandar dan istrinya Encek UR Firgasih. Kali ini, KPK menggeledah 5 lokasi mulai dari rumah tersangka Kepala Bapenda, Musyaffa hingga rumah Adytia Maharani.

"Melakukan penggeledahan dan penyitaan di beberapa tempat di Kutai Timur, yaitu, rumah tersangka MUS (Musyaffa), rumah/kantor tersangka AM (Adytia Maharani), rumah LLA (Lila Mei Puspita), rumah SST/CV Bulanta (Sesthy) dan rumah tersangka DA (Deki Ariyanto)," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri kepada wartawan, Jumat (10/7/2020).

Penggeledahan dilakukan pada Kamis (9/7) kemarin. Ali mengatakan tim KPK menyita sejumlah dokumen terkait perkara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di lima tempat tersebut, penyidik KPK melakukan penggeledahan dan penyitaan berbagai macam dokumen-dokumen yang terkait dengan perkara guna menguatkan pembuktian berkas perkara ketujuh tersangka," ujar Ali.

Sebelumnya diberitakan, penyidik KPK menggeledah 10 tempat terkait kasus dugaan suap proyek infrastruktur di Kutai Timur pada Rabu (8/7). Dalam penggeledahan itu, KPK menyita sejumlah uang hingga dokumen proyek terkait perkara.

ADVERTISEMENT

"Beberapa barang yang diperoleh dalam kegiatan tersebut di antaranya berupa dokumen-dokumen proyek, sejumlah uang, dan catatan-catatan penerimaan uang. Jumlah uang masih akan dihitung dan dikonfirmasi lebih dahulu kepada para saksi-saksi," kata Plt Jubir KPK Ali Fikri kepada wartawan, Rabu (8/7).

Kesepuluh tempat itu di antaranya kantor Bupati, kantor Bapeda, kantor pekerjaan umum, kantor BPKAD, rumah Jabatan Bupati, kantor DPRD Kutai Timur, kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur, kantor Bapenda Kabupaten Kutai Timur, kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Kutai Timur, kantor Dinas Sosial Kabupaten Kutai Timur.

KPK sebelumnya menetapkan 7 tersangka dalam kasus dugaan suap proyek infrastruktur di Kutai Timur ini. Ketujuh tersangka dijerat karena terjaring operasi tangkap tangan KPK pada Kamis (2/7).

Berikut ini identitas ketujuh tersangka tersebut:

Sebagai penerima

-Ismunandar selaku Bupati Kutai Timur;
-Encek UR Firgasih selaku Ketua DPRD Kutai Timur;
-Suriansyah selaku Kepala BPKAD,
-Aswandi selaku Kadis PU;
-Musyaffa selaku Kepala Bapenda

Sebagai pemberi

-Aditya Maharani selaku kontraktor;
-Deky Aryanto selaku rekanan.

KPK mengatakan total uang disita dalam OTT itu senilai Rp 170 juta dan beberapa tabungan sengan total saldo sekitar Rp 4,8 miliar. Penerimaan suap itu diduga terkait sejumlah pembangunan proyek infrastruktur di Kutai Timur tahun 2019-2020.

KPK menduga ada sejumlah penerimaan uang dari kontraktor Aditya Maharani untuk Ismunandar. KPK menduga Ismunandar menerima uang THR untuk keperluan kampanyenya pada Pilkada 2020.

Selain kepada Ismunandar, KPK menduga uang itu diberikan kepada Kepala Bapenda Kutai Timur Musyaffa, Kepala BPKAD Suriansyah, dan Kadis PU Kutai Timur Aswandini, masing-masing Rp 100 juta. Khusus Ismunandar, dia mendapat Rp 125 juta untuk kepentingan kampanye.

KPK menyebut Kepala Bapenda Kutai Timur Musyaffa menerima uang senilai Rp 4,8 miliar dari kontraktor terkait dengan sejumlah proyek di Kutai Timur. KPK juga menyebut Encek diduga menerima uang sejumlah Rp 200 juta. Diduga uang itu diterima Encek karena Ismunandar mengamankan anggaran proyek di Pemkab Kutai Timur agar para kontraktor tidak mendapat potongan anggaran.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads