Banjir yang melanda RSUD Torabelo di Desa Sidera, Biromaru, Sulawesi Tengah, menyebabkan dua ruang rawat inap tidak bisa digunakan. Saat ini banjir sudah mulai surut dan menyisakan lumpur tebal di bangunan RSUD Torabelo.
"Dua ruang rawat inap rusak tertimbun lumpur dan tidak bisa digunakan lagi untuk ditempati beristirahat pasien. Kedua ruangan tersebut adalah ruangan Aksia dan ruangan Cemara," ucap Sekretaris RSUD. Torabelo, Nuni pada Kamis (9/7/2020) malam.
Akibat banjir, sebagian pasien dievakuasi hingga dirujuk ke RSUD Undata Palu. Nuni menyebut arus banjir yang berlangsung pada Kamis sore cukup deras.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Yang diprioritaskan adalah keselamatan pasien, sejumlah pasien berhasil dievakuasi dari ruang inap dan sebagian pasien juga berhasil menyelamatkan diri masing-masing dari derasnya arus banjir sore tadi,"tuturnya.
Dari pantauan detikcom bahwa evakuasi pasien dilakukan oleh Basarnas, keluarga pasien, hingga masyarakat setempat, dan aparat TNI-Polri.
Saat ini, sebagian ruang perawatan medis dan ruang inap yang terendam banjir lumpur, kini sudah mulai dibersihkan. Atas kejadian tersebut, pihak rumah sakit belum bisa menafsirkan kerugian akibat banjir lumpur.
Sebelumnya banjir terjadi akibat intensitas curah hujan cukup tinggi sejak Kamis Siang. Banjir tersebut juga menyebabkan pasien panik keluar dari rumah sakit untuk evakuasi diri.
Video pasien panik di rumah sakit itu viral di media sosial. Dalam video itu, salah satu petugas mengatakan pasien panik lantaran ada isu akan jebol akibat banjir.
"Sudah ada pasien kabur, panik semua. Sebagian pasien panik karena ada isu akan jebol karena banjir. Satpam sudah tidak ada, mungkin karena mengevakuasi pasien yang lain," ucap salah satu petugas medis RSUD Torabelo dalam video yang beredar di media sosial, seperti dilihat, Kamis (9/7).