Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim Iskandar memaparkan progres penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa di hadapan pimpinan KPK. Halim menyebut progres penyaluran BLT Dana Desa saat ini sudah mencapai 97 persen.
"Desa yang sudah salurkan BLT sampai 8 Juli ini 72.599 desa, atau 97 persen dari 74.865. Jadi kita gunakan basis 74.865 karena terkait dengan ada dana desanya," kata Halim saat rapat koordinasi dengan KPK yang disiarkan secara online, Kamis (9/7/2020).
Halim mengatakan total keluarga penerima manfaat (KPM) Dana Desa sebanyak 7.742.176 KPM. KPM paling banyak menerima BLT Dana Desa merupakan perempuan kepala keluarga sebanyak 2.400.075.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari posisi keluarganya 2.400.075 KPM adalah perempuan kepala keluarga PEKKA, kemarin saya laporkan di Komisi VIII sedikit saya elaborasi bahwa dari ini kebanyakan janda tua. Padahal saya ngomong hal sebenarnya tapi dimaknai beda satu karena ada tuanya atau jandanya, ini kita repot. Padahal faktanya 65 persen dari 2.400.075 KPM itu usianya 50 tahun ke atas, kita ngomong sebenarnya tapi kemudian ditafsir akhirnya direspons pegiat perempuan yang tak tahu kondisi sebetulnya, ya dibully sedikit lah, itu risiko press statement meski bener tapi kadang penerima berbeda. Kemudian 283.644 KPM anggotanya derita penyakit kronis menahun," paparnya.
Tonton juga '7 Juta KK Sudah Terima BLT Dana Desa':
Selain itu, Halim juga menjelaskan jumlah KPM BLT Dana Desa berdasarkan pekerjaan. Ia menyebut paling banyak KPM BLT Dana Desa berkerja sebagai petani dan buruh tani.
"Selanjutnya dari 7.742.176 keluarga penerima manfaat kalau dilihat dari jenis pekerjaannya petani itu 88 persen. itu petani dan buruh tani, nelayan 4 persen, buruh pabrik 2 persen, guru 1 persen, pedagang dan UMKM 5 persen. Kita ingin ini jadi basis utama untuk reformasi jaring pengaman sosial atau data jaring pengaman sosial, data ini sudah masuk by name by adress," ujarnya.
Lebih lanjut, Halim menjelaskan pada termin satu bulan pertama Dana Desa yang sudah terserap sebesar Rp 4,6 milar. Menurutnya, kini sedang berjalan penyaluran BLT Dana Desa termin bulan kedua dan bulan ketiga.
"Kalau kemudian termin bulan kedua, termin pertama sudah mulai banyak tersalur juga. kemudian bulan ke 3 termin pertama, dengan nominal Rp 600 riub sudah mulai salur. Bulan Juli ini juga sudah mulai salur termin kedua bulan pertama yang nominalnya Rp 300 ribu. Jadi BLT Dana Desa diperpanjang waktunya yang semula nominal Rp 300 ribu per kepala keluarga, diperpanjang. Ini selaras dengan jaring pengaman sosial lain," tutur Halim.
Dalam rapat koordinasi itu dikuti sejumlah pejabat Kemendes PDTT dan turut dihadiri dua pimpinan KPK yakni Nurul Ghufron dan Nawawi Pomolango, Deputi Pencegahan KPK Pahala Nainggolan serta sejumlah pejabat struktural KPK lainnya.