Catat! Lulusan Vokasi Diminta Jangan Hanya Andalkan Ijazah

Catat! Lulusan Vokasi Diminta Jangan Hanya Andalkan Ijazah

Alfi Kholisdinuka - detikNews
Selasa, 07 Jul 2020 16:44 WIB
Sekolah
Ilustrasi Sekolah/Foto: shutterstock
Jakarta -

Lulusan pendidikan vokasi beberapa waktu ke depan diproyeksikan akan semakin banyak terserap oleh dunia industri. Kendati demikian, para lulusan kejuruan ini diminta tidak hanya mengandalkan ijazah, melainkan kemampuan yang jadi hal utama. Sebab ini yang akan dipakai di lapangan oleh sektor dunia usaha.

"Selama ini mungkin lulusan Vokasi itu ada beberapa yang hanya mengandalkan ijazah. Ijazahnya itu kan tanpa kompetensi, aku sudah belajar apa. Bukan aku bisa apa?" kata Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto dalam keterangan tertulis, Selasa (7/7/2020).

Menurut Wikan, antara kompetensi dan ijazah keduanya tentu berbeda. Dengan pertanyaan aku bisa apa, siswa dituntut lebih fokus pada output atau hasil yang dilakukan di lapangan. Praktek lebih diutamakan dibanding hanya sekedar teori yang aku belajar apa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ke depan, perubahan pola pikir itu harus masif digaungkan. Wikan menyebut bakal lebih intens menjalin kerjasama dengan kalangan industri. Kolaborasi keduanya diharapkan bisa memutus jarak kompetensi antara permintaan industri dan lulusan yang dihasilkan.

"Hard skill dan soft skill sudah sesuai DNA industri. Ini yang akan kita rebranding," jelas mantan Dekan Vokasi UGM itu.

ADVERTISEMENT

Selama ini, diketahui beberapa kampus vokasi besar memang sudah menerapkan kolaborasi yang baik dengan industri. Wikan menyebut bakal menyelaraskan semua jenjang di bidang Vokasi, baik SMK, Kampus serta lembaga keterampilan untuk saling terpadu.

"Kalau 100% belum. Mungkin 20-30% lulusan kita sudah sesuai kebutuhan industri. Tapi kita ingin lebih dari itu. Minimal 80%," pungkasnya.

Tonton video 'Kemendikbud soal PPDB: Jalur Bina RW Sesuai Aturan':

(akn/ega)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads