Pernyataan Lengkap Mensesneg: Jika Menteri Terus Bagus, Reshuffle Tak Relevan

Pernyataan Lengkap Mensesneg: Jika Menteri Terus Bagus, Reshuffle Tak Relevan

Tim detikcom - detikNews
Selasa, 07 Jul 2020 12:29 WIB
Mensesneg Pratikno
Mensesneg Pratikno menjawab isu reshuffle kabinet. (Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta -

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno yang mewakili pihak Istana Kepresidenan meredam isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju. Isu reshuffle sempat muncul kala Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan teguran keras di depan jajaran kabinet.

Teguran keras ke menteri yang tak punya sense of crisis disampaikan Jokowi di Sidang Kabinet Paripurna, 18 Juni 2020, yang videonya baru diunggah ke saluran YouTube Sekretariat Presiden sepuluh hari kemudian. Sejak video beredar, Jokowi dianggap memberikan sinyal kuat reshuffle, bahkan beredar beberapa isu liar soal bocoran reshuffle kabinet.



Isu reshuffle kabinet langsung dibantah saat Pratikno, yang juga orang kepercayaan Jokowi, melontarkan pernyataan bahwa reshuffle sudah tidak relevan. Pratikno mengatakan teguran keras Jokowi direspons positif jajaran kabinet.

Presiden Joko Widodo didampingi Wapres Ma'ruf Amin memperkenalkan jajaran menteri Kabinet Kerja II di tangga veranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro/foc.Jajaran Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf Amin. (Wahyu Putro/Antara Foto)



"Tentunya dengan progres yang bagus ini, isu reshuffle tidak relevan sejauh bagus terus. Sekarang sudah bagus dan semoga bagus terus. Tentu saja kalau bagus terus, ya nggak ada isu, nggak relevan lagi reshuffle," ujar Pratikno menjawab pertanyaan wartawan seputar reshuffle. Pernyataan ini diunggah di saluran YouTube Setpres, Senin (6/7/2020).



Pernyataan lengkap Pratikno ada di halaman berikutnya >>>

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Berikut ini pernyataan lengkap Pratikno menjawab isu reshuffle:

Ya ini soal (pertanyaan) reshuffle.

Jadi bapak presiden setelah ada pandemi Covid itu dan ini melanda seluruh dunia, kita paham betul dampaknya, bukan hanya dampak kesehatan, tapi juga dampak ekonomi yang sangat berat. Maka bapak presiden sejak awal bulan Februari fokus betul bagaimana permasalahan kesehatan ini bisa diselesaikan dengan cepat dan juga permasalahan ekonomi bisa dimitigasi agar tidak berdampak signifikan. Itu sudah menjadi concern beliau sejak awal. Bahkan beliau juga sangat menyadari pandemi ini jangan semata harus kita segera selesaikan masalahnya, tapi juga sebagai momentum fundamental reform. Beliau kadang mengatakan jangan sia-siakan krisis ini, jangan sia-siakan masalah besar ini, masalah besar ini justru sebagai momentum. Oleh karena itu, bapak presiden terus-menerus mendorong semua institusi, termasuk kabinet untuk bekerja keras.



Memang karena permasalahan, mungkin juga karena kantor yang sempat tidak sepenuhnya optimal waktu transisi awal itu, jadi bapak presiden merasa bahwa mestinya lembaga-lembaga pemerintahan, terutama sekali kabinet bisa bekerja lebih maksimal dengan kinerja yang lebih baik. Itulah mengapa beliau menyampaikan teguran yang keras kepada kita semuanya, kepada kami agar mempercepat kinerjanya. Terutama sekali antara lain adalah permasalahan ekonomi di masyarakat harus segera diselesaikan, bantuan sosial harus segera sampai kepada masyarakat di seluruh pelosok, program-program pemerintah yang membantu belanja masyarakat, meningkatkan daya beli masyarakat harus segera dipercepat. Program-program pemerintah harus dipercepat, serapan anggaran harus ditingkatkan, dan seterusnya. Itulah beliau memberikan teguran keras pada sidang kabinet paripurna yang lalu. Jadi makanya pada saat di sidang paripurna itu, beliau juga menyebut kalau perlu di-reshuffle.



Tapi, dalam waktu yang relatif singkat, kita melihat progres yang luar biasa di kementerian/lembaga, antara lain bisa dilihat dari serapan anggaran yang meningkat, program-program yang sudah mulai berjalan. Artinya teguran keras tersebut punya arti yang signifikan. Teguran keras tersebut dilaksanakan secara cepat oleh kabinet. Ini progres yang bagus. Jadi kalau progresnya bagus, ngapain di-reshuffle? Gitu. Intinya begitu.

Tentunya dengan progres yang bagus ini, isu reshuffle tidak relevan sejauh bagus terus. Sekarang sudah bagus dan semoga bagus terus. Tentu saja kalau bagus terus, ya nggak ada isu, nggak relevan lagi reshuffle. Jadi jangan ribut lagi reshuffle karena progres kabinet berjalan dengan bagus. Kita fokus untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan dan permasalahan ekonomi yang menjadi ikutan luar biasa dari pandemi COVID-19.

Halaman 2 dari 2
(dkp/fjp)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads