Bima Arya Soroti KRL Membeludak, Pemprov DKI: Kami Awasi Kantor soal Sif Kerja

Bima Arya Soroti KRL Membeludak, Pemprov DKI: Kami Awasi Kantor soal Sif Kerja

Muhammad Ilman Nafi'an - detikNews
Senin, 06 Jul 2020 22:06 WIB
Kadisehub DKI Jakarta Andri Yansyah
Kadisnakertrans DKI Jakarta Andri Yansyah (Indra Komara/detikcom)
Jakarta -

Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Energi (Kadisnakertrans) DKI Jakarta Andri Yansyah menanggapi keluhan Wali Kota Bogor Bima Arya soal padatnya penumpang di Stasiun Bogor yang hendak menuju Jakarta, terutama di jam kerja. Andri mengaku selama ini pihaknya tetap melakukan pengawasan terhadap perusahaan mengenai aturan pembagian masuk karyawan yang berjumlah 50%.

"Soalnya kalau perusahaan kan dari PSBB pertama udah 50% (kapasitas) terus PSBB transisi dibuka juga masih 50%," ujar Andri saat dihubungi, Senin (6/7/2020).

Andri mengatakan selama ini Disnakertrans DKI telah mengerahkan 170 personelnya untuk mengawasi perusahaan dalam menerapkan protokol kesehatan. Ke-170 personel itu dibagi menjadi 35 tim.

"Berdasarkan instruksi Sekda Pemprov DKI Jakarta Nomor 51/2020 tentang pengawasan dan penindakan kegiatan masyarakat masa PSBB transisi menuju masyarakat aman sehat produktif, kita melakukan pengawasan sesuai SK tersebut jadi 170 personel dari Disnakertrans, kita turunkan 35 tim, per tim 5 orang, mengawasi 3 perusahaan," ucapnya.

Andri mengaku sempat menemukan ada perusahaan yang melakukan pelanggaran dengan mempekerjakan karyawannya lebih dari 50%. Disnakertrans DKI pun memberikan sanksi teguran hingga penutupan perusahaan.

"Kalau dari kami Dinas Ketenagakerjaan melalui tupoksinya tetap melakukan pengawasan secara ketat, terutama terkait pembatasan karyawan dan shift 1 dan 2, ada masa peringatan 1, peringatan 2 dan memang ada perusahaan yang kita lakukan penutupan," katanya.


Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bogor Bima Arya meminta agar pembagian jam kerja dievaluasi dan gerbong KRL ditambah. Pasalnya, jumlah penumpang di Bogor meningkat dan membuat antrean mengular.

Melalui Instagramnya, @bimaryasugiarto, Bima menyampaikan ke Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan jika warga Bogor antre sampai dua jam untuk masuk gerbong KRL.

"Bapak Menteri Perhubungan, @budikaryas dan Gubernur @aniesbaswedan pagi ini warga Bogor harus mengantre selama 1,5-2 jam untuk bisa masuk ke gerbong kereta. Bus yang kita siapkan sudah maksimal dan memang tidak bisa jadi solusi permanen," katanya seperti dikutip detikcom, Senin (6/7).

Dia mengatakan jumlah penumpang KRL mendekati angka normal. Sebab, banyak sektor usaha sudah dibuka.

"Ini terjadi karena jumlah penumpang sudah dekati angka normal karena banyak sektor sudah dibuka di ibu kota tapi kapasitas gerbong tetap dibatasi 35%. Sistem pembagian jam kerja tidak berjalan," ujarnya.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads