Muhadjir: Ada yang Sebut Corona Konspirasi dan Akal-akalan Negara Tertentu

Muhadjir: Ada yang Sebut Corona Konspirasi dan Akal-akalan Negara Tertentu

Antara - detikNews
Senin, 06 Jul 2020 20:49 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy
Muhadjir Effendy (Andhika Prasetia/detikcom)
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Efendy meminta masyarakat tidak mempercayai hoax terkait COVID-19. Muhadjir mencontohkan salah satu hoax yang menyebut virus Corona merupakan konspirasi dan akal-akalan negara tertentu.

"Memang, informasi berkembang kalau virus COVID-19 itu hoax dan tidak benar, bahkan ada yang menyebut COVID-19 merupakan konspirasi dan akal-akalan negara tertentu untuk merusak ekonomi, ini tidak benar," kata Muhadjir seusai rapat koordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Malut, seperti dilansir Antara, Senin (6/7/2020).

Muhadjir juga meminta dukungan dari semua elemen agar penanganan Corona di Indonesia berjalan baik. Selain itu, dia memberikan saran kepada Gubernur Malut agar TNI/Polri diintensifkan untuk melakukan penertiban ke masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan.

Sementara itu, Menkes Terawan Agus Putranto mengakui masalah yang dihadapi Malut adalah sumber daya manusia (SDM). Malut saat ini hanya memiliki dua dokter paru. Pihaknya akan berkoordinasi dengan kementerian terkait untuk mengatasi persoalan kekurangan SDM tersebut.



Dalam rakor percepatan penanganan dampak pandemi COVID-19 bersama bupati/wali kota se-Maluku dan Malut itu, Gubernur Maluku Murad Ismail memaparkan mengenai perkembangan penanganan Corona di wilayahnya. Angka kesembuhan Corona mencapai di Maluku mencapai 48%.

"Tercatat 48 persen sembuh atau sebanyak 377 orang, sedangkan meninggal 17 orang dan orang dalam pemantauan (OPD) 214, pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 74 orang," kata Murad.

Murad juga menanggapi banyaknya berita hoax terkait COVID-19. Dia mengajak seluruh elemen untuk menggunakan media sosial dengan bijak.

"Sejauh ini masih banyak berita tidak bertanggung jawab yang berkembang di masyarakat. Karena itu, sosialisasi dilakukan melibatkan TNI/Polri, ASN, tokoh agama dan tokoh masyarakat terus diupayakan dengan menggunakan media sosial ataupun tatap muka." kata Murad.

Halaman 2 dari 2
(knv/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads