Pemerintah kembali mengumumkan perkembangan kasus positif virus Corona (COVID-19) di Indonesia. Ada penambahan 1.209 kasus hari ini sehingga menjadi 64.958. Berikut ini pernyataan lengkap pemerintah terkait hal ini.
Penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia pada Senin (6/7/2020) bisa dilihat di situs covid19.go.id dan disampaikan langsung oleh juru bicara pemerintah terkait penanganan COVID-19, Achmad Yurianto. Data ini diperbarui setiap hari dengan cut off data pukul 12.00 WIB.
"Dari pemeriksaan ini kemudian kita dapatkan kasus konfirmasi COVID-19 yang positif 1.209 orang. Sehingga sekarang akumulasinya menjadi 64.958 orang," kata Yuri dalam akun YouTube BNPB, Senin (6/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun jumlah angka pasien sembuh dari COVID-19 hari ini juga bertambah 814. Total pasien yang sudah dinyatakan sembuh ada 29.919. Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 70, sehingga total menjadi 3.241.
Sementara itu, anggota Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Nasional Percepatan untuk Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro menjelaskan soal dinamika kasus COVID-19 di daerah berdasarkan peta zonasi.
"Yang harus kita pahami adalah kategorisasi tersebut mewakili pencapaian indikator epidemiologi dan data kesehatan masyarakat. Dan pencapaian tersebut tidak pernah karena upaya sendiri-sendiri," ungkap dr Reisa.
Berikut ini pernyataan lengkap pemerintah terkait Corona per 6 Juli 2020:
Achmad Yurianto
Saudara-saudara selamat sore, hari ini kita akan update kembali data yang kita himpun dari pukul 12.00 WIB kemarin sampai dengan hari ini 12.00 WIB.
Kita telah melakukan pemeriksaan spesimen sebanyak 12.756 spesimen. Pemeriksaan ini seperti biasanya, setiap hari Senin pasti akan menurun secara drastis karena beberapa laboratorium kita di hari Minggu tidak melaksanakan operasional pemeriksaan. Sehingga hanya terbatas pada pemeriksaan yang dilakukan oleh jejaring laboratorium kesehatan. Sampai dengan saat ini akumulasi yang sudah diperiksa untuk spesimennya adalah sebanyak 928.238. Dari pemeriksaan ini kemudian kita dapatkan kasus konfirmasi COVID-19 yang positif 1.209 orang. Sehingga sekarang akumulasinya menjadi 64.958 orang. Kalau kita perhatikan sebaran kasus dari kasus positif yang kita dapatkan di pemeriksaan periode sekarang. Jawa Timur melaporkan kasus baru sebanyak 308 orang, namun bersamaan melaporkan kasus sembuh sebanyak 104 orang. Kemudian DKI Jakarta melaporkan 232 kasus baru, dan sembuh 373 orang. Jawa Tengah melaporkan kasus baru 127 orang dan sembuh 60 orang. Kemudian Jawa Barat melaporkan kasus baru 126 orang dan sembuh 16 orang. Sulawesi Selatan melaporkan kasus baru 84 orang dan 79 sembuh kalau kita lihat total yang sembuh hari ini 814 orang. Sehingga akumulasinya menjadi 29.919.
Saudara-saudara, kalau kita perhatikan penambahan kasus positif ini kemudian lihat kita juga kasus yang sembuh, dan kasus yang meninggal maka kita lihat tingkat hunian rumah sakit tidak bertambah signifikan secara drastis. Bahkan dalam tiga hari terakhir tingkat hunian tempat tidur yang disiapkan untuk COVID-19, baru terisi pada kisaran 53%.
Artinya masih ada separuh kapasitas tempat tidur yang belum terpakai. Ini kita yakini ternyata kasus positif yang kita temukan dari hari ke hari dari beberapa provinsi saja ini adalah kasus yang didapatkan dari pelaksanaan contact tracing yang agresif. Yang kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan laboratorium yang massif. Inilah yang kemudian kita temukan kasus-kasus positif dengan gejala yang minimal. Bahkan tidak ada indikasi untuk dirawat di rumah sakit. Sehingga kita memberikan saran untuk kepada bersangkutan untuk melakukan isolasi mandiri dengan tepat.
Dan ini yang menjadi kunci keberhasilan kita untuk kemudian menghentikan penularan sepanjang isolasi dilaksanakan secara ketat. Kita menyadari sepenuhnya belum seluruhnya bisa kita temukan. Kemungkinan masih ada yang kasus positif belum teridentifikasi dan berada di tengah kita. Oleh karena itu protokol kesehatan menjadi kunci untuk menjawab kemungkinan yang paling benar agar tidak tertular. Setiap orang harus mematuhi untuk menjaga jarak. Setiap orang harus mematuhi cara menggunakan masker secara benar. Dan setiap orang harus rajin mencuci tangan. Kalau tidak maka akan sangat mungkin terinfeksi dan menambah kasus positif.
Hari ini kasus meninggal 70 orang sehingga totalnya menjadi 3.241 orang. Kalau kita bandingakan dengan angka kematian secara global, angka kematian dari kasus Coronavirus yang positif global memang kita masih ada di atas rata-rata global. Kita masih berada di sekitar 5,0 %. Sedangkan angka global berada di 4,47 %. Oleh karena itu saudara-saudara sekalian, dan angka ini akan dinamis dan semakin banyak kita temukan kasus yang kemudian mampu kita isolasi dan mampu kita rawat dengan baik, maka sudah barang tentu angka kematian ini akan turun juga jumlahnya. Persentasenya juga akan turun.
Angka kesembuhan juga akan demikian jumlahnya. Makin lama akan makin bertambah. Ada 9 provinsi yang kami analisasa angka kesembuhannya berada di atas 80 persen. Bahkan ada 19 provinsi yang angka kesembuhannya berada di angka 70%.
Ini yang kemudian yang bisa kita jadikan acuan. Hari ini saja ada 19 provinsi yang melaporkan kasus di bawah 10. Bahkan ada 11 provinsi yang tidak melaporkan sama sekali penambahan kasus. Namun juga melaporkan banyaknya kasus sembuh. Sebagai misalnya Sulawesi Utara hari ini melaporkan 10 kasus baru dan 31 sembuh. Kemudian provinsi Papua hari ini melaporkan penambahan kasus baru 6 orang. Namun, juga melaporkan kasus sembuh sebanyak 48 orang. Saudara-saudara 455 di Kabupaten/Kota telah terdampak COVID-19.
Oleh karena itu kehati-hatian kita mutlak harus kita lakukan. Dan kita harus tetap melakukan pemantauan orang dalam pemantauan yang kita tengarai telah melakukan kontak dengan kasus positif sebanyak 38.748 orang. Ini yang akan terus kita lakukan tracing dan pengamatan 14 secara terus menerus, sehingga diharapkan kalau akan menjadi sumber penularan yang agresif, maka kita bisa melakukan isolasi dengan cepat.
Kemudian pasien dalam pengawasan sampai saat ini kita lakukan pengawasan ketat sebanyak 13.360 orang.
Saudara-saudara kinerja data kita masih menyakini bahwa di sebagian provinsi bahkan mungkin di sebagian kota kasus ini masih bergerak menjadi banyak. Oleh karena itu ini menjadi indikasi bahwa memang disiplin untuk mematuhi protokol kesehatan harus kita kuatkan.
Kita sudah waktunya untuk saling mengingatkan, sudah waktunya saling melindungi agar pemutusan rantai penularan bisa dilakukan dengan efektif. Patuhi protokol kesehatan. Ikuti berita COVID-19 ini dengan saluran-saluran yang benar, insya Allah dengan cara yang seperti ini kita bisa bersama terintegrasi, konsisten menjalankan protokol kesehatan sehingga COVID-19 bisa lebih terkendali dengan cepat.
Kita sudah membuktikan di banyak provinsi, sudah banyak yang terkendali. Oleh karena itu, yakin kita bisa melaksanakan ini. Kita pasti bisa. Terima kasih, selamat sore.
dr Reisa Broto Asmoro
Selamat sore saudara-saudari, sampai hari Senin tanggal 6 Juli 2020 hari ini, kita masih bersama-sama menghadapi COVID-19. Dan penyakit ini masih menjadi ancaman bagi kita semua, Oleh karena itu, disiplin menjalankan protokol kesehatan adalah senjata kita yang terampuh melindungi diri dan orang lain. Dan bagi mereka yang melaksanakannya dalam bergotong royong, mereka semua bisa mengubah situasi pandemi COVID-19 di daerahnya.
Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 memantau perubahan peta zona resiko administrasi di tingkat kabupaten dan kota. Per 28 Juni 2020 dalam sistem integrasi data yang berguna untuk monitoring dan evaluasi diakui dalam bersatu lawan COVID-19 atau BLC. Pemetaan tersebut dilambangkan dengan warna hijau, kuning, oranye dan warna merah.
Yang harus kita pahami adalah kategorisasi tersebut mewakili pencapaian indikator epidemiologi dan data kesehatan masyarakat. Dan pencapaian tersebut tidak pernah karena upaya sendiri-sendiri. Harus upaya kolektif, gotong royong dan bersama-sama. Misalnya, warna hijau adalah wilayah administrasi yang tidak terdampak atau tidak ada kasus baru. Berarti pemimpin dan masyarakat berhasil disiplin menerapkan protokol kesehatan dan memutus rantai penularan.
Namun, perlu diingat perubahan zonasi kabupaten/kota sangat tinggi. Bisa saja wilayah berubah dari zona resiko rendah ke zona resiko tinggi, biasanya apabila ada yang tidak lagi disiplin menerapkan protokol kesehatan. Minggu lalu ada 53 kabupaten/kota dengan resiko kenaikan kasus yang tinggi, 177 kota dengan resiko sedang, 185 kabupaten kota dengan resiko rendah. Serta ada 99 kabupaten/kota tidak terdampak atau tidak ada kasus baru. Tentunya data ini akan berubah-ubah dan akan diumumkan oleh tim pakar Gugus Tugas minggu ini.
Namun ada berita baiknya, berdasarkan data yang dihimpun oleh tim pakar, perubahan peta zonasi resiko rendah dan tidak terdampak meningkat tajam. Per 31 Mei 2020 jumlahnya 46,70 persen dari setengah kabupaten/kota di Indonesia. Namun, per 28 Juni 2020 ada di tingkat 55,24 persen. Nah apa kunci pergerakan zona? Pertama, pengawasan ketat oleh pemerintah daerah. Kedua, kedisiplinan dari seluruh masyarakat, mulai dari tokoh agama dan budaya, akademisi, dunia usaha serta media massa. Ketiga, visi bahwa daerah yang lebih sehat akan membuat masyarakat lebih produktif, dan wilayah tersebut jauh lebih kompetitif, baik dari kualitas sumber daya manusia maupun dari sisi persepsi positif daerah tersebut.
Keberhasilan kita bersama melalui pandemi ini hanya bisa diraih lewat gotong royong, bekerja bersama mendisiplinkan diri, melakukan perubahan, mengadaptasikan kebiasaan baru. Ingat jaga jarak aman 1-2 meter. Pakai masker dengan benar, cuci tangan minimal 20 detik dengan menjalankan hidup bersih dan gaya hidup sehat. Yuk semangat berlomba jadikan wilayah kita jadi zona hijau, lingkungan kita beresiko rendah dan akhirnya kita semua terbebas dari COVID-19.
Kita pasti bisa. Kita harus bisa.