Dokter Sugih Wibowo, seorang dokter asal Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengeluh karena menangani 190 pasien positif (COVID-19) seorang diri di Hotel Harper Makassar. Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah menyebut apa yang dilakukan Dokter Sugih tidaklah sulit selama dikomunikasikan.
"Iya, tidak sulit, selama itu dikomunikasikan, karena relawan kita cukup banyak," ujar Nurdin di Makassar, Senin (6/7/2020).
Nurdin lalu menyinggung sejumlah masyarakat yang kurang jujur saat diperiksa atau berkonsultasi dengan tim medis. Di antaranya banyak warga reaktif Corona saat rapid test tapi tidak jujur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang kita lihat banyak masyarakat kita yang kurang transparan. (Seharusnya) ketika dia menemui perawat, dokter harus disampaikan, saya sudah sudah rapid ternyata saya reaktif. Ini yang tidak terbuka," imbuhnya.
Nurdin menilai pencegahan Corona tidak mesti dilakukan hanya dengan kepatuhan dan disiplin warga terhadap protokol COVID-19. "Kita butuh juga tingkat kejujuran," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Dokter Sugih Wibowo, seorang dokter asal Maros, harus menangani 190 pasien positif COVID-19 seorang diri. Dia mengaku kecewa karena ditugaskan hanya seorang diri di Hotel Harper Makassar
"Kalau di hotel lain itu dokternya bisa tiga orang, itu pun mereka bergantian. Saya di sini sendirian. Perawat yang temani saya itu tiga orang, tapi mereka juga bergantian ditugaskan," kata Sugih saat ditemui detikcom di Hotel Harper Makassar, Jumat (3/7).
(nvl/idh)