"Itu sebenarnya kapal ikan, di dalam kapal itu masih banyak jaring dan pukat," ujar Emif ketika dihubungi detikcom, Senin (6/7/2020).
Emif mengatakan kapal itu hendak bertolak dari Tabalong ke Pukuafu, Kabupaten Kupang. Ia menyebut adanya dugaan penyalahgunaan fungsi kapal.
"Ini nantinya akan ditindaklanjuti pihak berwajib terkait penyalahgunaan fungsi kapal dan membahayakan manusia," kata Emif.
Sebelumnya, tenggelamnya kapal Lampara Kasih 25 terjadi pada Minggu (5/7) pukul 14.00 WIB. Penyebabnya diduga kapal tersapu gelombang laut.
Dari data yang dikumpulkan oleh tim SAR Kupang, Kapal Lampara Kasih 25 itu berisi 28 orang, yang terdiri dari 16 penumpang dan 12 ABK.
Sejauh ini, kata Emif, sudah ditemukan 22 orang. Dari sejumlah orang yang ditemukan itu, 3 orang meninggal dunia dan 6 orang masih dicari.
Data ini berbeda dengan keterangan dari Kapolres Rote Ndao AKBP Bambang Hari Wibowo yang menyebutkan jumlah penumpang kapal itu berjumlah 29 orang, di mana 19 orang selamat, 3 orang meninggal, dan 7 orang masih dalam pencarian.
(isa/hri)