PT Pertamina (Persero) membuat program 'Pinky Movement' yang merupakan modifikasi dari program kemitraan BUMN dengan menggandeng pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk menyalurkan LPG nonsubsidi Bright Gas. Ini juga dilakukan untuk penyaluran LPG nonsubsidi kepada masyarakat mampu.
Untuk wilayah Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, program Pinky Movement dilaksanakan oleh Pertamina Marketing Operation Region IV dengan tahapan awal sebanyak 31 pelaku UMKM di wilayah Boyolali. Total nilai penyaluran program tersebut sebesar Rp 2.455.000.000.
Menurut Pjs. General Manager Pertamina MOR IV, Rahman Pramono Wibowo, program kemitraan dengan tajuk 'Pinky Movement' ini memiliki tujuan untuk membantu meningkatkan perekonomian pelaku UMKM. Salah satunya bersinergi dengan Pertamina untuk menyalurkan LPG nonsubsidi, yaitu bright gas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Para pelaku UMKM ini adalah mereka yang kesehariannya tidak lepas dari penggunaan bahan bakar LPG, baik itu penjual atau pangkalan LPG ataupun usaha-usaha seperti kuliner yang menggunakan LPG sebagai bahan bakarnya," ujar Rahman dalam keterangan tertulis, Senin (6/7/2020).
Rahman mengatakan bahwa tujuan lain dari program ini adalah mengedukasi pelaku UMKM dan masyarakat agar penyaluran LPG menjadi tepat sasaran.
"Selama ini masih banyak para pelaku usaha maupun masyarakat yang belum paham terkait perbedaan dan peruntukkan LPG subsidi dan nonsubsidi. LPG 3 kg tabung hijau yang merupakan program subsidi pemerintah masih sering kita jumpai digunakan oleh masyarakat mampu. Sehingga Melalui program Pinky Movement kami sekaligus mengedukasi terkait hal tersebut agar penyaluran LPG tepat sasaran," ungkapnya.
Dijelaskannya, Pertamina MOR IV menargetkan penyaluran program kemitraan pada tahun 2020 sebesar Rp 18 miliar. Pada tahun 2019, Pertamina MOR IV berhasil menyalurkan program kemitraan sebesar Rp 31 miliar dengan jumlah 500 mitra binaan UMKM yang tersebar di wilayah Jateng-DIY.
"Jumlah dan nilai tersebut tentunya akan disesuaikan dengan situasi dan kondisi saat ini. Sesuai amanat dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bahwa selama pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dan dunia, seluruh BUMN akan mengoptimalkan penyaluran program kemitraan untuk membantu para pelaku UMKM agar bangkit kembali. Program pinky movement merupakan salah satu cara dari Pertamina untuk mencapai tujuan dari kementerian BUMN tersebut," tutup Rahman.
Muhammad Fahrudin, salah satu pengaju program kemitraan (program pinky movement) di wilayah Boyolali mengungkapkan bahwa dirinya merasa terbantu dengan adanya program kemitraan ini. Sebagai pelaku usaha peternakan ayam, dirinya mengharuskan untuk menggunakan LPG nonsubsidi.
"Program kemitraan dari pertamina ini sangat membantu UMKM untuk dapat terus menjalankan usahanya dengan biaya pinjaman murah yang hanya tiga persen dalam satu tahun, terutama saat ini ketika semua sektor usaha terdampak pandemi," Jelas Fahrudin.
Tonton video 'Bisnis Digital Bawa Angin Segar Bagi UMKM di Tengah Pandemi':
(prf/ega)