"Uji coba ini akan berjalan kurang-lebih 3 bulan ke depan, nanti akan di-record semuanya baik dari sisi aspek operasional maupun teknis komersial dan lain sebagainya untuk kita tentukan kelayakan operasi di Jakarta," kata Direktur Utama TransJakarta Sarjono Jhony di Kantor Pusat Trans Jakarta, Cawang, Jakarta Timur, Senin (6/7/2020).
Untuk spesifikasi, bus listrik ini memiliki ukuran dan kapasitas yang berbeda. Bus single low entry memiliki kapasitas baterai 324 kWh, yang mampu menampung 20 penumpang berdiri dan 28 penumpang duduk. Sedangkan bus berukuran medium memiliki kapasitas baterai 135 kWh, yang hanya menampung 18 penumpang duduk.
![]() |
Sarjono mengatakan banyak manfaat jika menggunakan bus listrik. Salah satunya tingkat kebisingan yang rendah serta tidak menghasilkan polusi saat beroperasi.
"Ada dua value proposition yang kita berikan ke masyarakat. Pertama adalah kebersihan; kedua, rendahnya desibel. Jadi nanti kita sama-sama cobain ini jauh dari bising dia akan sangat silent, dia akan sangat tidak bising yang pasti tidak ada asap karena menggunakan listrik," ujarnya.
Setelah melakukan uji coba 2 unit bus listrik selama 3 bulan, ke depan TransJakarta menargetkan total 100 bus yang akan diuji coba hingga akhir tahun.
"Kita sudah punya dua unit yang akan diuji coba. Sementara ini direksinya TransJakarta mencanangkan 100 bus yang akan diuji coba sampai akhir tahun," jelasnya. (zap/zap)